Thailand Umumkan Perang terhadap Polusi Plastik
THAILAND, SATUHARAPAN.COM – Tampaknya pelaporan media tanpa henti, bukti foto, media sosial, dan cerita mengerikan tentang makhluk laut yang terdampar di pantai yang mengkonsumsi plastik, kini telah memaksa para pemimpin Thailand untuk mendorong masalah penggunaan plastik ke bagian atas daftar prioritas mereka.
Sebanyak 20 kementerian dan sektor swasta telah meluncurkan kampanye untuk mengurangi penggunaan kantong plastik untuk menandai Hari Lingkungan Dunia pada 5 Juni setiap tahun.
Setiap kementerian di Thailand, menyetujui pembatasan penggunaan kantong plastik dan kemasan busa, sebagai bagian dari janji pemerintah pada Hari Lingkungan Hidup Dunia.
Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Surasak Karnjanarat, mengatakan kampanye akan dimulai dengan upaya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dengan tali (populer dengan orang Thai yang bepergian dengan sepeda motor mereka) dan polystyrene ke kantor.
Tema kampanyenya adalah: "Perang terhadap polusi plastik. Jika Anda tidak dapat mendaur ulang kembali, tolaklah."
Gen Surasak mengatakan, selama 10 tahun terakhir, Thailand telah menghasilkan sekitar 2 juta ton sampah plastik setiap tahun. Dari jumlah ini, hanya 0,5 juta ton digunakan kembali atau didaur ulang. Dia mengatakan sampah plastik tidak hanya mempengaruhi kesehatan dan lingkungan tetapi juga ekonomi negara secara keseluruhan, katanya.
"Pemerintah telah mengumumkan pengelolaan limbah sebagai agenda nasional."
"Gambar rakit sampah plastik di laut dan pengaruhnya terhadap kehidupan laut termasuk penyu, paus, lumba-lumba dan hewan laut langka, jelas menunjukkan bahwa masalah lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik telah menjadi lebih serius."
“Pada tahun 2016 saja, negara ini memiliki 27 juta ton sampah, 3,2 juta di antaranya adalah plastik. Angka-angka ini bertepatan dengan informasi Program Lingkungan PBB yang mengatakan bahwa sebanyak 500 miliar kantong plastik digunakan di seluruh dunia setiap tahun. Satu setengah dari produk plastik untuk satu kali penggunaan, termasuk sendok, garpu dan cangkir. Setiap tahun lebih dari 13 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. Thailand menempati peringkat ke-6 di antara negara-negara di dunia dengan jumlah sampah plastik tertinggi,” kata menteri. (thethaiger.com)
Editor : Sotyati
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...