The Phantom of Production, Membangun Keintiman dari Meja Makan
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah meja dengan panjang tiga meteran setinggi 50 cm-an yang cukup untuk lesehan dua puluh orang, sebuah mini bar lengkap dengan peralatan saji, beberapa sofa-bantal ukuran besar yang ditaruh di lantai, serta beberapa karya dua matra dan instalasi menghiasi lantai dua Galeri Lorong yang berada di Dusun Jeblok, Nitiprayan Tirtonirmolo, Kasihan-Bantul.
Di atas meja tersaji makanan ringan dalam penyajian secara lesehan bersebelahan dengan minibar yang menyediakan cocktail dan aneka minuman juice yang disajikan secara live, di sisi lain beberapa anggota Whaton house sedang melakukan body painting pada beberapa perempuan.
Lalu lalang pengunjung dari dan ke balkon Galeri Lorong dimana beberapa anggota Whaton house sedang memasak daging-ikan dan intimnya perbincangan di meja makan secara lesehan menjadi gambaran bagaimana aktivitas keseharian ruang kolektif Whaton house dalam kerja kreatifnya dipindah-display-kan dalam sebuah pameran dengan menghadirkan ruang dialog yang rekreatif dan bisa diakses oleh siapapun.
Whaton house beranggotakan seniman-perupa muda dengan latar belakang seni yang beragam mulai kriya, lukis, fotografi, desain grafis, maupun desain interior. Dalam rentang waktu satu bulan kedepan sejak Senin (17/9), lantai dua Galeri Lorong akan menjadi ruang presentasi ruang kolektif Whaton house memindahkan suasana ruang kerja kreatif yang mereka lakukan di ruang kolektifnya di Kampung Nitiprayan.
Ditemui satuharapan.com saat pembukaan presentasi Senin (17/9) malam, salah satu anggota Whaton house dengan nama panggilan kolektif Balon menjelaskan program presentasi di Galeri Lorong adalah aktivitas lain diantara kesibukan mereka berkarya seni rupa.
"Selain ruang seni, Whaton house menawarkan sebentuk open table dalam satu paket dengan 3-4 menu makanan serta minuman. Konsep ini sudah beberapa kali ditawarkan dan sejauh ini responnya cukup bagus," jelas Balon kepada satuharapan.com.
Dalam setiap satu paket table tersebut cukup untuk 4-5 orang dengan menu makanan olahan berbahan daging, ikan, dan sayuran dalam berbagai penyajian. Selama menikmati sajian, pengunjung bisa berbincang santai dengan siapapun, menikmati karya-karya seni, serta menyaksikan kerja kreatif Whaton house. Dialog-perbincangan inilah yang dipindahkan ke lantai dua Galeri Lorong dalam sebuah presentasi bertajuk "The Phantom of Production".
"Dalam sebulan kedepan Whaton house akan melakukan open table untuk dua puluh seats pada setiap sesinya. Pemesanan untuk rombongan dibatasi 2-3 seats. Disajikan menu makanan berat dan makanan ringan serta minuman. Semua proses pengolahan bisa dilihat langsung," kata Balon.
Lebih lanjut Balon menjelaskan bahwa pembatasan pemesanan 2-3 seats dimaksudkan untuk membangun ruang dialog dalam meja makan secara acak. Dengan bertemu di satu meja makan dari pengunjung yang berlatar belakang beragam diharapkan muncul perbincangan yang lebih cair tanpa dibatasi oleh tema-tema tertentu dan diharapkan pula tumbuh keintiman dialog yang bisa berlanjut untuk memperbincangkan apapun di masa yang akan datang.
Presentasi “The Phantom of Production” akan berlangsung di Galeri Lorong Dusun Jeblok, RT. 01, Tegal Kenanga, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul hingga 17 Oktober 2018.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...