The Simangunsong Sister Keluar dari Tema Natal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ada yang berbeda dari penampilan tiga bersaudara Imelda, Dewi Lestari, dan Arina Mocca yang tergabung dalam The Simangunsong Sister.
Tak seperti biasanya membawakan lagu-lagu bertema Natal, tiga dari lima bersaudara buah hati Johan Simangunsong ini mengajak penikmat musik mengenang lagu-lagu bergenre soft-rock karya grup musik era 1960-an, The Carpenters.
“Ini bisa dibilang acara pertama kali kami ngisi bareng untuk publik. Sebenarnya kami ini jarang sekali keluar dari event keluarga yang temanya Natal, jadi ini baru pertama kali kami menyanyi di luar tema Natal,”ujar Dewi Lestari saat ditemui seusai acara “Tribute @america: The Carpenters” di Pacific Place, Jakarta pada Sabtu (10/1) malam.
Dewi (akrab disapa Dee) yang sebenarnya tak beragama Nasrani memang mengaku lebih sering membawakan lagu bertema Natal di acara-acara keluarga dan beberapa institusi dibandingkan membawa lagu universal.
Mengenang The Carpenters
Harmonisasi pinao, drum, contrabass, dan gitar dipadu dengan warna suara alto Dee dan sopran Arina melantunkan lagu-lagu milik The Carpenters menyajikan pertunjukan yang apik.
Dengan aransemen yang kaya, ketiga bersaudara ini berhasil melarutkan penonton dalam suasana era 1960 hingga 1980-an selama kurang lebih 90 menit.
The Simangunsong Sister membawakan lagu-lagu populer The Carpenters, di antaranya Close to You, Yesterday Once More, With Only Just Begun, Solitaire, dan Sing.
Ketiga bersaudara ini mengaku telah mendengarkan karya-karya The Carpenters sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar.
“Dari kecil kami sudah menyukai The Carpenters. Kami tahu mereka dari orangtua kami, dari buku-buku pelajaran musik, dan juga dari lagu-lagu yang dipopulerkan oleh banyak sekali grup dan artis di dunia ini. Sampai hari ini pun masih banyak grup musik yang mengcover lagu-lagu mereka termasuk band Mocca,” kata Arina.
The carpenters, kata Dee adalah grup musik bersaudara yang luar biasa. Setelah mereka meninggal, karyanya masih terjual 60 juta copy.
“Plus lagu-lagu mereka sendiri memang everlasting, jadi gaungnya bisa terdengar sampa hari ini sehingga nggak heran banyak orang mau menonton,” kata Dee di tengah-tengah konser.
Ketiganya juga memiliki lagu The Carpenters favorit masing-masing.
“Saya paling suka lagu With Only Just Begun karena itu harmoninya bagus sekali. Hampir semua lagu-lagu mereka sangat cepat nyambung ke pikiran dan hati pendengarnya karena lagu-lagunya juga timeless, jadi kalau mendengarkan dua hingga tiga kali kita pasti jatuh cinta dengan lagu-lagu The Carpenters,” kata Imelda.
Sementara itu Dee mengatakan lebih menyukai lagu berjudul Solitaire. Meskipun Solitaire bukan lagu orisinil milik The Carpenter, namun ketika dibawakan ulang oleh The Carpenters, lagu ini cukup melejit di pasaran.
“Kalau saya paling suka lagu Sing. Saking sukanya, di band saya sendiri (Mocca) pun juga dicover, soalnya lagu ini paling ceria dibanding lagu-lagu The Carpenters yang lain,” Arina mengungkapkan.
Musik yang Mendarah Daging
Musik bagi tiga bersaudara ini telah melekat dan mendarah daging.
“Kami dikenalkan musik sejak kecil oleh Ayah kami. Beliau seorang Perwira TNI yang main musik secara autodidak. Jadi sejak kecil kami telah terbiasa dengan musik,” kata Dee.
Meski kini mereka menempuh karier yang berbeda-beda, yakni Dee menjadi penulis, Imelda menjadi pemusik jazz, dan Arina menjadi vokalis band indie Mocca,
“Saya bertahun-tahun sebelum menulis sudah nyanyi duluan. Bisa dibilang ini justru acara langka buat saya karena saya sudah lama sekali tidak menyanyi. Kalau Imel dan Arina masih aktif. Buat saya ini sangat menyenangkan karena bisa balik lagi ke panggung,” kata Dee.
Meski ketiga bersaudara ini sering disebut The Simangunsong Sister (berdasarkan marga dari ayah), namun mereka sebenarnya mengaku tidak memiliki nama yang komersil.
“Kami sebenarnya hanya memanfaatkan waktu karena Arina sedang di Indonesia, Arina sekarang tinggal di Amerika. Namun kalau setelah ini ada kelanjutan, grup ini bekarya sesuatu, kami belum tahu,” kata Imelda.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...