Thomas Lembong Pimpin Kemendag Via WhatsApp
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Thomas Lembong, menteri perdagangan Indonesia yang baru, adalah seorang pemimpin yang memanfaatkan gadget. Dia menggunakan aplikasi WhatsApp dan mencintai iPhone-nya. Namun, ada sesuatu lain yang melatarbelakangi hal itu.
"Saya mengatakan kepada tim saya di Facebook bahwa saya menjalankan kementerian lewat WhatsApp,” kata Lembong, yang berbicara di atas panggung Tech in Asia Jakarta 2015, pada hari Kamis (12/11), sebagaimana dilaporkan techinasia.com. Dia baru-baru ini melakukan perjalanan ke Silicon Valley untuk membawa Indonesia kepada perusahaan teknologi besar. .
"Mereka tercengang. Saya katakan kepada mereka bahwa saya mengapresiasi data enkripsi end-to-end pada WhatsApp. Saya juga mengatakan hal yang sama di Apple," tambahnya.
Data enkripsi end-to-end mengacak pesan yang dikirim melalui internet sehingga mencegah tindakan hacker.
"Menjadi reformis sangat bisa mendapatkan intimidasi. Anda menjadi target kepentingan. Anda harus melawan mafia. Banyak industri kami berperilaku oligopoli dan kartel. Orang-orang ini akan melakukan serangan balik,” ujar Lembong.
Lembong, seorang mantan bankir dan eksekutif ekuitas swasta, menjadi salah seorang menteri terbaru yang bergabung dalam kabinet Jokowi-JK yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian melalui investasi.
Sudah hampir satu tahun Lembong berada dalam tim Presiden, dan ia mengakui menghadapi tekanan besar di tengah perekonomian yang melambat dan rupiah yang menurun.
Ia membela Jokowi dan meminta para pengeritik bersabar. Menurut Lembong, reformasi yang dijalankan Jokowi tidak dapat membuahkan hasil yang berarti dalam waktu singkat. “Reformasi yang sudah dilaksanakan oleh pemerintahan Jokowi membutuhkan waktu tiga atau empat tahun untuk melihat perubahan yang berarti,” ujar Lembong.
Baru-baru ini, Jokowi mengumumkan Indonesia akan bergabung dengan Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership/ TPP), perjanjian perdagangan yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan antara negara-negara anggota.
Lembong percaya bahwa TPP akan menguntungkan Indonesia melalui investor asing.
Beberapa orang khawatir bahwa reformasi Jokowi mungkin tidak bertahan, tetapi Lembong percaya negara ini bergerak ke arah keterbukaan yang tidak dapat diputar mundur.
"Jokowi adalah ujung tombak dari generasi pemimpin berikutnya,” kata Lembong.
Pada kementeriannya, Lembong terkejut melihat jumlah orang yang akan dan segera pensiun.
“Ada banyak orang pensiun dan kami sekarang harus melakukan banyak promosi internal,” tambah Lembong, yang oleh sejumlah kalangan wartawan, diharapkan lebih terbuka, akrab dan merangkul semua media, untuk membuktikan tekadnya membangun keterbukaan, sebagaimana dicanangkan Jokowi. (feb/techinasia.com)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...