Tiba di Riyadh, PM Inggris Tak Kenakan Jilbab
RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Inggris, Theresa May mulai melakukan lawatan ke wilayah Timur Tengah. Saat tiba di Riyadh, May tak mengindahkan aturan ketat bagi perempuan yang ada di Arab Saudi yaitu mengenakan pakaian tertutup dan penutup kepala atau jilbab. Dengan santai, dia menuruni tangga dari pesawat tanpa mengenakan jilbab.
May tiba di Riyadh untuk bertemu dengan Putra Mahkota dan beberapa petinggi negara itu tanpa jilbab dan menyatakan dia akan menjadi contoh perempuan yang tertindas di Saudi.
Dia meniru sikap politisi yang lain seperti Hillary Clinton dan Michelle Obama yang menolak mengikuti aturan berbusana untuk perempuan di Saudi.
Arab Saudi menerapkan aturan ketat berbusana di ruang publik yang mengharuskan perempuan untuk memakai jubah panjang dari atas sampai bawah dan menutup kepala mereka dengan jilbab. Selain itu, perempuan di Arab juga harus memiliki wali yang membuat pergerakan perempuan menjadi terbatas dan melarang perempuan menyetir. Namun, aturan tersebut tak berlaku untuk turis.
May mengatakan dia berharap bisa menjadi inspirasi bagi perempuan yang tertindas di Arab Saudi dengan menunjukkan “apa yang bisa dicapai oleh perempuan”.
Selain itu, dia juga berharap perempuan di Saudi melihat kenyataan bahwa seorang perempuan dapat menduduki posisi penting. (independent.co.uk)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...