Tidak Ada Penarikan Al Quran di Maros
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil menegaskan bahwa Kankemenag Kabupaten Maros tidak menarik 1000 Al Quran yang sudah dibagikan ke masyarakat.
Isu penarikan mencuat seiring ditemukannya Al Quran yang salah cetak. Terkait ini, Abdul Djamil mengatakan bahwa Al Quran yang ditemukan terdapat kekeliruan pada proses cetak hanya satu.
“Kankemenag Maros hanya mendapati satu Al Quran yang terdapat kesalahan cetak, berdasarkan laporan warga,” terang Abdul Djamil, Kamis (1/5).
Penjelasan Djamil ini sekaligus sebagai klarifikasi atas berita di media online yang mengatakan sebanyak 1.000 Al Quran yang dibagikan oleh Kementerian Agama terpaksa ditarik kembali karena disinyalir tidak lengkap dan telah tersebar ke beberapa masjid di 14 kecamatan di Maros.
Dalam berita itu disebutkan bahwa kekurangan Al Quran itu terdapat pada jumlah surahnya, karena cetakan juz ke-14 sampai juz ke-16 (Surah Al Hijr sampai Al Kahfi) tidak ada.
Tentang hal ini, Abdul Djamil mengaku sudah melakukan klarifikasi terhadap Kepala Kankemenag Kab. Maros.
“Yang ada kekurangan cetak hanya satu. Setelah dilakukan uji sampling terhadap 20 Al Quran lainnya, tidak ditemukan kekurangan ataupun kekeliruan,” kata Djamil.
Abdul Djamil menambahkan bahwa pihaknya berterima kasih atas laporan warga terkait adanya satu Al Quran yang terdapat kekurangan pada proses percetakan. Laporan tersebut sangat berharga dan Kemenag akan selalu bertindak cepat untuk memastikan bahwa tidak ada kekeliruan pada setiap Al Quran yang beredar di masyarakat. (kemenag.go.id)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...