Tiga Anaknya Masuk Panama Papers, PM Pakistan Siap Mundur
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, hari Rabu (4/5) menyatakan ia akan melepaskan jabatannya jika terbukti adanya tindak korupsi terkait Panama Papers yang mengaitkan namanya.
Sebelumnya, Panama Papers, yaitu dokumen setebal 11,5 juta halaman tentang perusahaan gelap di yuridiksi bebas pajak (offshore) yang melibatkan setidaknya 140 tokoh dunia, telah menyeret ketiga anaknya –Maryam, Hasan, dan Hussain - yang terdaftar sebagai pemilik dari perusahaan offshore.
Memiliki perusahaan dengan menggunakan nama anaknya menimbulkan beberapa pertanyaan, menurut laporan Umar Cheema, anggota investigasi Pakistan, kepada AFP.
“Jika saya terbukti korupsi meski sepeser pun, saya akan keluar tanpa menunggu waktu,” ucap Sharif saat pertemuan publik di kota Banu sperti yang dilansir dari NDTV.
Sementara itu partai oposisi utama menggelar pertemuan di Islambad untuk memutuskan bagaimana memulai penyelidikan terhadap kebocoran Dokumen Panama, setelah bulan lalu Sharif memintanya untuk membuat komisi menyelidiki tudingan korupsi terhadap dirinya yang disebutkan dalam dokumen.
Ketua Pakistan People's Party (PPP), Aitzaz Ahsan, mengatakan semua partai oposisi harus mempersiapkan Terms of Reference (TOR) untuk komisi tersebut.
“Proses pertanggung jawaban perlu digagas, dan perdana menteri beserta keluarganya haruslah menjadi yang pertama untuk diperiksa oleh komisi penyelidikan yang dibentuk guna menyelidiki Panama Papers,” kata Ahsan.
Dia juga mengatakan semua partai oposisi telah menolak TOR yang disampaikan sebelumnya oleh pemerintah. Namun demikian guna membantu Sharif, para partai oposisi tidak bisa setuju dengan tuntutan penguduran diri Sharif.
“Hanya ada beberapa tuduhan, kenapa juga kita harus memintanya untuk mengundurkan diri jika memang dia tak bersalah,” kata Asadullah Bhutto of Jamaat-i-Islam. (ndtv/kav)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...