Tiga Katak Spesies Baru Temuan LIPI
SATUHARAPAN.COM - Dua peneliti herpetofauna bidang zoologi Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali menemukan tiga katak jenis (species, spesies) baru dalam kurun waktu triwulan pertama 2014. Ketiga katak spesies baru yang diberi nama Chiromantis trilaksonoi, Chiromantis baladika, dan Chiromantis nauli itu memiliki karakteristik nokturnal dan aktif bernyanyi di malam hari.
Penemuan tiga katak jenis baru tersebut telah dipublikasikan dalam satu artikel ilmiah pada jurnal Russian Journal of Herpetology volume 21 (1) 2014.
Siaran pers yang dikeluarkan Kepala Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek LIPI tertanggal 21 April di lipi.go.id, menyebutkan spesies pertama, Chiromantis trilaksonoi, ditemukan Awal Riyanto SSi. Ia mendedikasikan temuan itu untuk Wahyu Trilaksono, teknisi laboratorium herpetologi yang berbakat.
Penamaan itu sebagai bentuk penghargaan kepada Wahyu yang telah mendapatkan spesimen tersebut di sekitar rumahnya pada pertengahan April 2011. “Wahyu lebih suka namanya diabadikan sebagai nama spesies daripada diikutsertakan dalam penulisan artikel,” Awal menjelaskan.
Katak jenis itu berukuran 24,5-26 mm, memiliki tubuh bagian punggung berwarna cokelat terang dengan variasi garis tak jelas berwarna cokelat gelap membujur. Bagian perutnya putih semitransparan. Di atas rahang terdapat garis putih dari segaris tengah mata hingga tengkuk. Selaput terdapat di antara jari ketiga dan keempat tangan.
Spesies kedua dan ketiga adalah Chiromantis nauli dan Chiromantis baladika ditemukan oleh Dra Hellen Kurniati. Penamaan Chiromantis nauli dikaitkan dengan lokasi ditemukannya, yaitu Teluk Nauli, Sibolga, Sumatera Utara.
Spesies itu berwarna cokelat kekuningan polos. Pada sisi perut berwarna putih dan tidak mempunyai selaput di sela jari tangan.
Terakhir, Chiromantis baladika. Nama spesies itu diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti prajurit pembela bangsa. Spesies itu dikoleksi dari kolam nonpermanen pada area kebun sawit di Sumatera Barat.
Hellen menjelaskan, katak itu memiliki punggung berwarna cokelat dengan bercak cokelat gelap kekuningan, dan sisi perut putih. Pada paha terdapat pola tiga buah pita gelap melintang dan terdapat garis kuning dari ujung moncong melewati dorsolateral hingga sela paha.
Sekilas gambaran marga Chiromantis yang merupakan kelompok katak pohon (Rhacophoridae), umumnya berukuran kecil, bersifat arboreal, hidup di habitat yang terganggu hingga hutan primer. Ciri khas dari marga ini terletak pada dua jari tangan bagian dalam dan dua jari tangan bagian luar bisa ditekuk hingga dapat saling berhadapan.
Berdasarkan akses bulan Maret pada Amphibian Species of the World versi online (http://research.amnh.org/herpetology/amphibia) jumlah spesies yang telah diidentifikasi dari marga ini sebanyak 15 spesies. Penemuan tiga katak baru itu merupakan bukti komitmen LIPI di bidang zoologi untuk menjadi lembaga pelopor yang mampu memberikan informasi ilmiah tentang fauna Indonesia. Dengan bertambahnya ketiga spesies baru ini, setidaknya di dunia telah memiliki 18 spesies marga Chiromantis. (PR)
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...