Tiga Pengusaha Indonesia Kendalikan Sepakbola Internasional
MILAN, SATUHARAPAN.COM – Pada Selasa (15/10), kesebelasan Internazionale merilis pernyataan resmi terkait kepemilikan (pemegang saham mayoritas) klub tersebut. Pernyaan tersebut antara lain bertuliskan bahwa FC Internazionale Milano SpA (Inter) dan pemegang saham mayoritas Internazionale mengadakan penandatanganan perjanjian pemindahan saham mayoritas, yang sebelumnya masih dipegang Massimo Moratti, kini telah beralih kepemilikan.
Pemilik tersebut saat ini adalah tiga miliuner muda asal Indonesia Erick Thohir, Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo. Menurut rilis klub tersebut ketiganya memegang kendali 70% saham Internazionale.
Moratti telah resmi melepas saham mayoritasnya kepada Thohir. Pemilik investasi di klub basket Philadelphia 76ers dan klub sepakbola Amerika Serikat (AS) DC United itu dikabarkan bakal menguasai 70% saham Internazionale.
Masimo Moratti dalam keterangan resmi tersebut mengatakan ketiga orang tersebut dapat memenuhi aspirasi pendukung Internazionale Milano.
“Saya berharap Erick, Rosan, dan Handy bisa menambah jumlah kemenangan Inter sambil terus memenuhi aspirasi dari semua pendukung Inter. Keluarga kami akan terus mendampingi mereka dengan bermodalkan ikatan emosional yang tidak akan pudar dengan klub ini dan semua pendukung Inter di seluruh dunia” tambah Moratti.
Erick Thohir, Rosan Roeslani, dan Hendy Soetedjo dan keluarga Moratti akan bekerja sama untuk memastikan masa depan yang sejahtera dan membuatnya klub lebih kompetitif di Italia, Eropa dan dunia.
Dahulu Inter sempat berjaya di bawah kepemimpinan Angelo Moratti, karena saat itu berhasil memenangi tiga gelar Seri-A Italia, dua Piala Eropa dan Piala Interkontinental antara musim 1963 hingga 1966, dan saat Massimo Moratti menjadi presiden dia juga membantu Internazionale meraih gelar Seri-A selama 2010, selama musim tersebut dia juga memenangkan Liga Italia, Liga Champions, Piala Italia dan Piala Dunia Antar Klub. Moratti menyambut bahagia masuknya para pengusaha tersebut, karena akan memberi kontribusi perluasan sukses klub tersebut.
“Saya pikir sejarah Inter telah diperkaya dengan musim baru dengan mitra internasional kami, saya yakin, akan memberikan kontribusi pada perluasan sukses. Antusiasme dan pragmatisme para anggota baru tentu jaminan untuk masa depan, saya berharap Erick, Rosan dan Handy menambahkan lebih banyak kemenangan untuk warna kita tercinta, dengan kepercayaan dan persahabatan tifosi kami fantastis. Keluarga saya dan saya terus hidup ini petualangan yang luar biasa dengan Erick, dan Rosan berguna dengan dedikasi yang sama dan kasih sayang antara Inter dan kami para internisti (julukan pendukung Internazionale),” kata Massimo Moratti.
Ketiga orang Indonesia ini saat ini sama-sama pengusaha dan penggemar berat olahraga, ketiganya saat ini juga menangani klub-klub olahraga yang ada di Eropa dan Amerika.
Erick Thohir mengomentari tentang kesepakatan ini yakni Moratti memberi tanggung jawab besar untuk memimpin Internazionale dalam semangat baru. Angelo meletakkan fondasi dasar bagi sebuah klub menjadi dihormati dan disegani di dunia.
“Hari ini adalah hari yang sangat istimewa. Saya merasa terhormat bahwa Massimo Moratti telah memberi saya tanggung jawab untuk memimpin Inter ke babak baru dalam sejarahnya, dan saya sangat senang dengan usaha yang dilakukan oleh keluarga Moratti, Angelo tiga kali lipat dan dilanjutkan dengan Massimo yang telah membuat Inter salah satu klub yang paling dihormati di dunia, nilainya di lapangan, dan itu komitmen sosial,” kata Erick Thohir .
Erick Thohir merupakan pemimpin sebuah kelompok investor yang saat ini berbasis di Jakarta dan merupakan salah satu pemilik dari media ternama di Indonesia.
Rekannya, Rosan Roeslani merupakan pengusaha dan saat ini juga menjabat dewan direksi dari beberapa perusahaan besar seperti PT Mahaka Media Tbk, PT Visi Media Asia Tbk, PT. Lativi Mediakarya (tvOne), PT. Prime Petroservices., Tbk., PT. Lupita Amanda, dan PT. Saratoga Investama Sedaya
Dalam aktivitas perdagangan di Indonesia, Roesan juga masih merupakan wakil presiden asuransi dan perbankan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), satu lagi rekan bisnis Erick yakni Hendy Soetedjo merupakan pengusaha bidang media, dan juga energi.
Hendy Soetedjo adalah seorang pengusaha Indonesia yang bekerja di sektor energi dan media. Hendy bermitra dengan Thohir di Mahaka Group dan berpartisipasi dalam akuisisi tim NBA Basketball Philadelphia 76ers pada tahun 2011.
Hendy tertarik mengembangkan olahraga basket karena latar belakangnya bisnis, dan juga chemistry antara dirinya dan Erick bahwa membawa basket lebih populer di Asia dan Indonesia.
Inter didirikan pada tahun 1908, dan diakui secara internasional sebagai salah satu klub paling sukses di dunia dengan puluhan penghargaan, termasuk 18 kali gelar Liga Italia, tiga Liga Europa, dua Liga Champions, dua Piala Antar Klub dunia, Inter adalah satu-satunya tim Italia untuk tidak pernah diturunkan ke divisi 2 (seri-B) sepanjang sejarah 105 tahun klub tersebut berdiri.
Saya dan Erick memang punya idealisme ada orang Indonesia masuk ke NBA, lalu membawa basket ke Asia, dan dibesarkan di Indonesia. Kami juga masih menyimpan idealisme membangun stadion bola basket sebanyak mungkin di kantong-kantong bola basket di Tanah Air. Kami ingin bola basket berkembang di Indonesia.
Saat ini di Internazionale telah dilaksanakan penjaringan bibit-bibit muda sejak 1997, intervensi sosial dan kerjasama yang fleksibel dalam jangka panjang melewati 25 program dunia dengan mendapat 200 operator lokal. Tujuan didirikannya Inter Campus adalah dengan menggunakan kegiatan sepakbola sebagai alat pendidikan untuk sampai ke 10.000 anak-anak miskin keinginan untuk bermain. (internazionale.fr/businessweek.com/straitstimes.com/)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...