“Tikus Raksasa” Meriahkan Karnaval Gropyokan Korupsi
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM -- Replika tikus raksasa berwarna hitam dengan aksesoris “selimut” uang Rp 100.000 turut memeriahkan perhelatan Karnaval Gropyokan Korupsi pada Selasa (9/12) sore di Yogyakarta. Tikus sengaja dipilih dan diarak dalam karnaval karena merupakan representasi dari korupsi.
Karnaval yang dihelat untuk memeringati Hari AntiKorupsi Internasional (HAKI) tersebut menempuh rute mulai dari Wisma LPP – Jalan Laksda Adisucipto – Kotabaru – dan berakhir di Stadion Kridosono Yogyakarta. Beberapa komunitas terlibat dalam karnaval ini, seperti bregodo (prajurit keraton), Paguyuban Seni “Kridho Budoyo” (Kecamatan Umbulharjo), komunitas sepeda, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan Paguyuban Seni Tionghoa “Panbers”.
Ribuan warga yang peduli dengan upaya pemberantasan korupsi turut ambil bagian dalam karnaval ini. Mereka berdandan beraneka rupa, mulai dari hanya memakai topeng tikus hingga memakai kostum tikus, berpakaian adat, hingga menampilkan kesenian khas masing-masing, semisal barongsay.
“Tikus adalah simbol korupsi. Tikus itu bisa dihilangkan dengan cara digropyok, yaitu bergotong-gorong untuk membasmi tikus,” ungkap pengarah acara Gropyokan Korupsi, Agung Kurniawan yang ditemui di sela-sela acara karnaval pada (9/12).
Karnaval Groprokan Korupsi ini menjadi satu rangkaian dengan acara Gropyokan Korupsi yang dipusatkan di Stadion Kridosono. Usai karnaval yang berakhir di Stadion Kridosono, perwakilan dari peserta karnaval menyerahkan Proklamasi Rakyat Indonesia AntiKorupsi kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Proklamasi Rakyat Indonesia AntiKorupsi tersebut nantinya akan dibacakan di sela-sela Konser Gropyokan Korupsi. Menurut rencana, nanti malam akan ada seorang warga yang membacakan naskah Proklamasi Rakyat Indonesia AntiKorupsi tersebut dan ditirukan oleh seluruh penonton yang ada di Stadion Kridosono,” jelas Agung.
Sementara Konser Gropyokan Korupsi akan dihelat pada Selasa (9/12) malam. Konser ini menampilkan sejumlah band, seperti GIGI, Superman is Dead, Navicula, Shaggy Dog, dan Jogja Hip Hop Foundation. Konser ini terbuka untuk umum dan gratis. Para penonton yang akan menyaksikan jalannya konser hanya diwajibkan mengenakan topeng tikus yang bisa didownload secara gratis di website jujurbarengan.com.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...