Tim Bantuan Gempa Bener Meriah NAD Terus Mendata Korban
BENERMERIAH NAD, SATU HARAPAN.COM - Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan bahwa gempa susulan yang terjadi di 26 km Barat Daya Kabupaten Bener Meriah-Nanggroe Aceh Darussalam, 23 km Barat Laut Kabupaten Aceh Tengah, 43 km Tenggara Kabupaten Bireuen-NAD, 188 km Tenggara Banda Aceh-NAD , 1648 km Barat Laut Jakarta tidak berpotensi Tsunami.
Gempa yang berkekuatan 5,3 skala richter terjadi pada Selasa (2/7) pukul 22:36 WIB. Menurut Kepala BNPB, Syamsul Maarif hingga saat ini data sementara dampak gempa tersebut terdapat 22 orang meninggal dunia, 210 orang luka-luka, serta ribuan bangunan rumah rusak.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Aceh Tengah terdapat 10 orang meninggal, 70 orang dirawat di RSUD Bener Meriah dan puskesmas. Kerusakan bangunan dan rumah masih dilakukan pendataan.
Berbagai upaya penanganan gempa masih terus dilakukan. Kepala BNPB dari posko Penanggulangan Asap di Pekanbaru telah memerintahkan penanganan secara cepat. Saat ini tim BNPB, Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Kementerian PU berada di Bener Meriah untuk melakukan koordinasi dan dikaji secara cepat.
BNPB hari ini (3/7) mengirimkan satu helicopter Collibri TNI AU dari Pekanbaru ke Aceh untuk penanganan gempa, khususnya di daerah perbatasan antara Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Pagi ini BNPB juga memberangkatkan pesawat CN 235 TNI AU untuk melakukan foto udara dan kaji cepat dari udara untuk mengamati dampak kerusakan gempa tersebut.
BPBA, TNI, Polri, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dan relawan telah memberikan bantuan kepada korban. Saat ini pendataan terhadap dampak gempa masih terus dilakukan.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...