Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat T50i Melibatkan Korea Selatan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Tentara Nasional Indonesia (TNI) Dwi Badarmanto sudah membentuk tim investigasi penyelidikan kecelakaan pesawat pesawat tempur jenis T-50i Golden Eagle di Yogyakarta, hari ini Minggu (20/12).
Dalam keterangannya Dwi Badarmanto mengatakan pihaknya sudah bergerak langsung ke Yogyakarta dengan membawa tim investigasi yang juga melibatkan dari pihak Korea Selatan untuk mencari penyebab terjadinya kecelakaan yang terjadi pada pukul 09.50 WIB saat jumpa pers di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat yang diterbangkan oleh Komandon Skadron Udara 15 Letnan Kolonel Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi jatuh di sekitar kawasan Kasatrian Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta saat melakukan aeorbatic dalam acara Gebyar Dirgantara 2015 di Pangkalan Udara Adi Sucipto.
Akibat kecelakaan tersebut dua pilot tewas dan kedua jenazah langsung disemayamkan di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara Harjo Lukito, Adi Sucipto, Yogyakarta. Letkol Marda Sarjono merupakan alumnus AAU tahun 1997, sedangkan Kapten Dwi Cahyadi merupakan alumnus AAU angkatan tahun 2005.
Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU merupakan pesawat tempur latih yang tergolong baru. Tahun 2013 lalu pemerintah melalui Kementerian Pertahanan telah membeli satu skadron pesawat dari Korea Selatan buatan Korea Aeora Industries (KAI).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Perayaan Natal di Palestina Masih Dibatasi Tahun Ini
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengin...