Tim Jokowi-JK Besok Temui Wapres Bahas Kemiskinan
Tim Transisi Jokowi-JK akan bertemu Wapres Boediono di Istana Wapres RI; Pertemuan tidak diikuti oleh Jokowi dan JK; Pertemuan guna mencari masukkan dan penguatan kelembagaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla bidang Arsitektur Kabinet, Andi Wijayanto mengatakan pihaknya akan bertemu Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/9), pukul 14.00 WIB.
Tujuannya untuk membahas tim khusus penanggulangan kemiskinan yang berada di bawah koordinasi Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI).
"Dalam pertemuan besok Selasa (2/9), kami ingin melihat apa yang sudah dilakukan oleh tim khusus penanggulangan kemiskinan yang dikendalikan oleh Pak Boediono. Lalu kami juga ingin tau apa yang telah dilakukan, dan perlu disiapkan ke depannya (Oktober-Desember 2014, red)," ucap Andi saat dijumpai di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/9).
"Terutama kalo nanti ada dampak peningkatan kemiskinan. Karena, mungkin ada beberapa asumsi ekonomi makro yang harus diubah oleh Jokowi-JK," Andi menambahkan.
Secara khusus, lanjut Deputi Tim Transisi Jokowi-JK bidang Arsitektur Kabinet itu, akan membahas program bantalan sosial yang berhubungan dengan penanggulangan kemiskinan.
"Kita juga akan bahas program bantalan sosial yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan yang selama ini berada di bawah koordinasi Pak Boediono," kata dia.
Tanpa Jokowi-JK
Andi menyampaikan, dalam pertemuan besok Selasa (2/9) Tim Transisi Jokowi-JK akan diwakili oleh dirinya, Anies Baswedan, dan Hasto Kristiyanto.
Selanjutnya, Tim Transisi Jokowi-JK akan mengadakan pertemuan dengan beberapa kementerian yang telah dijadwalkan.
"Setelah itu ada jadwal pertemuan dengan beberapa kementerian. Saya sendiri sudah ada jadwal pekan ini, yakni audiensi dengan kementerian dan lembaga seperti Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Panglima TNI, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Lembaga Sandi Negara, Badan Intelijen Negara, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Luar Negeri," jelas Andi.
"Tinggal tunggu konfirmasi waktu dari mereka, pintu sudah dibuka. Kita tinggal melakukan interaksi secara formal dengan menteri atau kepala lembaga terkait," Andi menambahkan.
Cari Masukkan
Terkait pertemuan tersebut, menurut Andi akan mencari masukan untuk menjalankan lembaga dan kementerian tersebut pada tahun mendatang.
"Seperti program jangka panjang, di Kementerian Pertahanan dan TNI ada program yang sifatnya multi years, mungkin kontraknya sudah ada di tahun 2012- 2013, dan Jokowi-JK sebagai pemerintah mendatang harus menghormati kontrak tersebut," ungkap dia.
Selain mencari masukan, lanjut Andi, pertemuan dengan sejumlah kementerian itu juga bertujuan membahas penguatan kelembagaan.
"Seperti efesiensi anggaran yang bisa dilakukan masing-masing kementerian. Tapi, minggu ini pertemuannya masih level satu selanjutnya pertemuan dilakukan pada level operasional," tutup Andi.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...