Tim Peneliti Uji Karet Sintetis Baru yang Dapat Didaur Ulang
QATAR, SATUHARAPAN.COM - Ban bekas telah memenuhi tempat-tempat pembuangan sampah, dan menyusahkan pelindung lingkungan selama puluhan tahun.
Data terbaru menunjukkan, kira-kira satu miliar ban harus dibuang setiap tahun di seluruh dunia. Masalah besar yang timbul, semua ban bekas itu sangat tangguh. Kalau dibuang ke tempat pembuangan sampah, tidak jelas berapa lama ban tersebut memakan waktu untuk membusuk atau melapuk, terutama kalau ban itu ditutupi sampah lain. Kalau tidak tertutup, ban bekas tersebut dapat menampung air hujan dan menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
Kalau ban bekas itu membusuk, ada zat kimia yang dikandungnya terserap tanah.
Angin segar bertiup, ada ilmu baru yang dirilis pada Selasa (23/8), yang memungkinkan memberi ban bekas masa depan baru, yang lebih ramah terhadap lingkungan.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Hassan S Bazzi, di kampus Universitas Texas A&M di Qatar, menemukan satu cara untuk membuat ban dengan bahan yang dapat membusuk yang mungkin akan memecahkan banyak masalah menyangkut ban bekas.
Tim peneliti tersebut menemukan, mereka dapat mengikat molekul-molekul cyclopentene satu sama lain untuk membuat benda bernama polypentenamer yang serupa dengan karet alam.
Sekarang ini, mereka sedang melakukan eksperimen untuk melihat apakah karet sintetis baru itu dapat dicampur dengan logam dan semua bahan lain dan pengisi yang diperlukan untuk membuat ban modern.
Kalau hal itu berhasil, para peneliti mungkin akan dapat menciptakan jenis baru karet yang sama kuatnya dengan bahan sintetis yang digunakan untuk membuat ban sekarang ini, tetapi mudah dibusukkan dan digunakan kembali. (voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...