Tiongkok Akan Hapus Kebijakan Dua Anak
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Tiongkok tengah bersiap mengakhiri pembatasan jumlah anak yang bisa dimiliki suatu keluarga. Hal itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran terkait menurunnya angka kelahiran dan populasi yang menua.
Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional sebelum Minggu (23/9/2018) ini mengeluarkan rancangan revisi peraturan sipil yang tidak memuat perihal keluarga berencana. Tiongkok sebelumnya mempunyai kebijakan ketat satu keluarga satu anak. Populasi usia kerja negara itu mulai menurun di tahun 2012.
Pembatasan tersebut dilonggarkan pada tahun 2015 guna mengizinkan pasangan mempunyai anak kedua. Tetapi angka kelahiran terus turun akibat meningkatnya biaya pendidikan dan perubahan nilai-nilai di masyarakat.
Pemerintah diperkirakan akan mengakhiri langkah pengendalian populasi tersebut, tetapi rencana untuk menanggulangi penurunan angka kelahiran telah menimbulkan kontroversi. Pada bulan Agustus, para pakar mengusulkan untuk membentuk dana kelahiran anak yang mewajibkan orang-orang untuk membayarnya. Uang mereka akan dikembalikan jika mereka punya bayi.
Gagasan itu mendapatkan kritikan keras. Salah satu kritikan di Internet menyatakan bahwa pemerintah mungkin bisa memaksa orang untuk tidak mempunyai anak, tetapi tidak bisa memaksa mereka untuk mempunyainya. (nhk.or.jp)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...