Tiongkok Batasi Pestisida, Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan
CHENGDU, SATUHARAPAN.COM – Tiongkok akan membatasi penggunaan pestisida dan mulai melakukan konservasi air yang lebih baik dalam lima tahun ke depan demi mendorong terciptanya pertanian ramah lingkungan.
Seperti diberitakan xinhua.net, Sabtu (25/7), Menteri Pertanian Tiongkok, Han Changfu di Chengdu menargetkan pada 2020, tingkat pemanfaatan air irigasi harus naik sebesar 55 persen dari saat ini yang masih 52 persen.
“Penggunaan pestisida harus dibatasi,” kata Menteri Pertanian Han Changfu selama konferensi.
Ia mengatakan pupuk kandang dan limbah pertanian dan tanaman sumber jerami harus dikelola dengan baik untuk mencapai pertanian ramah lingkungan.
Saat ini, satu meter kubik air hanya menghasilkan satu kilogram gabah panen di Tiongkok, lebih rendah dari rata-rata 1,2-1,4 kilogram di negara-negara maju.
Tiongkok berhasil meningkatkan panen gandum musim panas rekor selama 12 tahun berturut-turut tahun ini, tetapi masalah pengasaman dan pengerasan tanah yang menaikkan biaya pertanian malah dituding sebagai salah satu faktor mengurangi hasil pertanian.
Statistik resmi menunjukkan bahwa setidaknya 16 persen dari tanah Tiongkok berisi lebih dari polutan standar nasional yang memungkinkan kurang dari sepertiga dari pupuk dan pestisida diserap oleh tanaman, saat ini kurang dari dua pertiga dari limbah plastik didaur ulang, di saat bersamaan kurang dari setengah limbah ternak dan unggas diproses, dan pembakaran jerami masih luas. (xinhua.net)
Editor : Bayu Probo
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...