Tiongkok Bersedia Mencapai Kesepakatan dengan Vatikan

HONG KONG, SATUHARAPAN.COM - Kepala Gereja Katolik di Hong Kong mengatakan pemerintah Tiongkok bersedia untuk mencapai "kesepahaman" dengan Vatikan atas isu kontroversial penunjukkan uskup.

Diungkapkan bahwa Vatikan dan Beijing telah mencapai kesepakatan awal tentang pengangkatan uskup Katolik di Tiongkok daratan dalam upaya untuk mencapai sebuah terobosan dalam hubungan bilateral.

Isu tersebut muncul di tengah kegelisahan umat Katolik yang takut kesepakatan dengan Beijing akan membahayakan Gereja.

Ada sekitar 12 juta umat Katolik di Tiongkok, namun Vatikan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Beijing sejak 1951, dua tahun setelah komunis berkuasa atau berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Hubungan Tiongkok-Vatikan menegang oleh konflik penunjukan uskup Katolik dan hubungan diplomatik Vatikan dengan Taiwan.

Dengan pendekatan Paus Fransiskus, Tiongkok dan Vatikan memulai kembali dialog politik pada Juni 2014.

Keuskupan Hong Kong, Kardinal John Tong, mengatakan Paus memahami bahwa Beijing khawatir pengaruh para uskup Katolik pada masyarakat. Dan dialog kemajuan sedang dibuat dan dibela dengan Tiongkok.

"Gereja Katolik secara bertahap berhasil meraih pertimbangan kembali dari pemerintah Tiongkok, yang sekarang bersedia untuk mencapai pemahaman dengan keuskupan perihal penunjukan uskup di Gereja Katolik di Tiongkok dan mencari rencana yang diterima bersama," kata Tong dalam surat pastoral yang dirilis pada hari Kamis (4/8) di website keuskupan Hong Kong.

Tong mengakui ada keraguan namun Paus Fransiskus tidak akan menerima kesepakatan yang akan "membahayakan" Gereja.

Tiongkok menaruh curiga terhadap agama dan Gereja Katolik "resmi" yang dijalankan oleh Asosiasi Patriotik Katolik Tiongkok di bawah pengawasan pemerintah namun ada juga Gereja "bawah tanah" yang bersumpah setia kepada Paus.

Keuskupan yang didukung negara di Tiongkok dipilih oleh asosiasi, sedangkan Vatikan bersikeras berhak menunjuk semua keuskupan Gereja Katolik. (AFP)