Tiongkok Blokir Aplikasi Kakao dan Line
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Tiongkok membenarkan keputusannya untuk memblokir layanan pesan milik negara tetangganya yang sangat terkenal seperti Kakao dan Line sebagai langkah antiteroris, kata otoritas Korea Selatan pada Kamis (7/8).
Aplikasi pesan tersebut dicabut operasinya sejak 1 Juli sehingga memicu banyak pertanyaan dari Kementerian Sains, ICT dan Perencanaan Masa Depan di Seoul.
KakaoTalk dioperasikan oleh Kakao Corp. Korea Selatan, sementara Line dikelola oleh anak perusahaan portal terbesar Korea Selatan, Naver, di Jepang.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa pihaknya sudah diberitahu oleh Beijing soal pemblokiran itu dengan alasan terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa banyak kelompok teroris menggunakan aplikasi tersebut untuk “merencanakan dan menghasut” serangan.
“Pihak kementerian akan melanjutkan negosiasi dengan otoritas Tiongkok sehingga ketidaknyamanan pengguna bisa diselesaikan secepatnya,” kata direktur unit Internet Policy, Lee Jin-Gyu, kepada para wartawan.
Lee mengatakan layanan pesan milik asing lainnya seperti Didi, TalkBox dan Vower juga diberlakukan hal serupa.
Tiongkok memblokir akses ke beberapa situs seperti YouTube dan Twitter menggunakan sebuah sistem yang dikenal sebagai “Great Firewall”, dan larangan tersebut diperketat sebelum tanggal yang ditetapkan pemerintah tersebut. (AFP)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...