Hacker Rusia Bobol 1,2 Miliar Password Website
LAS VEGAS, SATUHARAPAN.COM - Sebuah perusahaan keamanan Amerika Serikat mengatakan bahwa peretas (hacker) Rusia telah mencuri 1,2 miliar nama dan password dalam serangkaian perampokan internet yang mempengaruhi 420.000 situs website.
Menurut Hold Secyrity, perusahaan yang menemukan pelanggaran tersebut, para hacker telah mengumpulkan database informasi pribadi selama bertahun-tahun.
Alex Holden, Kepala Bagian Keamanan Informasi di Hold Security, mengatakan pada hari Rabu (6/8) yang dikutip oleh situs berita online Al Jazeera, mengatakan bahwa pada bulan April kelompok itu mulai mengerahkan teknik serangan online baru yang cepat menembak sistem komputer untuk memasuki sistem komputer sebagai tanpa disadari ketika mengunjungi website secara acak.
"Pengambilan data mereka tampaknya berkembang dari April pada skala yang agak mengkhawatirkan, dan membuatpertanyaan untuk apa mereka gunakan itu atau kapan akan digunakan," kata dia.
Warga asal Kiev, Ukraina, yang sekarang tinggal di Milwaukee, AS itu telah melakukan penelitian dan memberikan kontribusi dalam eksposur lain peretasan secara besar, termasuk pelanggaran pada data puluhan juta pelanggan Adobe.
Dilacak Berbulan-bulan
Dia mengatakan telah melacak penjahat Rusia itu selama tujuh bulan, tetapi hanya dapat mulai meninjau database besar mereka selama beberapa pekan terakhir.
Holden pengumumkan hal itu bertepatan dengan konferensi tahunan Cybersecurity Black Hat pekan ini di Las Vegas.
Brian Krebs, yang menyelidiki kejahatan siber (cybercrime) secara online dan blog tentang hal itu, mengatakanmelalui telepon dan email , dalam konferensi pada hari Rabu dengan orang-orang bertanya tentang pengumuman Holden.
"Alex tidak tertarik mengungkapkan metodenya, tapi saya telah melihat hasil penelitian dan data pertamanya dan bisa mengatakan hal itu pasti nyata," kata Krebs.
"Tanpa membuka rahasia atau metode, jelas bahwa dia memiliki data dari tangan pertama tentang kegiatan sehari-hari tentang beberapa jaringan cybercrime yang sangat aktif dan terorganisir dan aktornya," kata dia.
Penemuan Holden itu diungkapkan pada surat kabar New York Times pada hari Selasa (5/8).
Identitas situs yang dihapus menjadi tidak diidentifikasi oleh Times, yang mengutip perjanjian untuk menjaga kerahasiaan yang dibutuhkan Hold Security untuk menyimpan beberapa informasi rahasia.
Laporan pembobolan adalah insiden terbaru yang meningkatkan keraguan tentang langkah-langkah keamanan yang digunakan perusahaan besar dan kecil untuk melindungi informasi secara online.
Para ahli keamanan percaya bahwa hacker akan terus membobol jaringan komputer kecuali perusahaan menjadi lebih waspada.
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...