Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:47 WIB | Minggu, 18 Mei 2014

Tiongkok Evakuasi Warganya dari Vietnam

Tiongkok Evakuasi Warganya dari Vietnam
Warga Vietnam yang tinggal di Jepang menggelar aksi unjukrasa di Tokyo pada hari Minggu (11/5) sebagai protes terhadap tindakan ilegal Tiongkok di Laut China Selatan. (Foto: vietnamnews.vn)
Tiongkok Evakuasi Warganya dari Vietnam
parat kepolisian meminta warga meninggalkan jalan yang dekat dengan keduataan besar Tiongkok di Hanoi, 18 Mei 2014. Seruan protes anti-Tiongkok tidak terlaksana seiring dengan pengamanan ketat yang dilakukan otoritas di sekitar kedutaan besar Tiongkok dan lokasi-lokasi lainnya yang diduga dijadikan tempat aksi protes. (Foto: AFP)
HANOI, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Tiongkok sudah mengevakuasi lebih dari 3.000 warganya yag bekerja di Vietnam menyusul gelombang kerusuhan anti-Tiongkok, seperti dilaporkan media Tiongkok Sabtu (17/5). 
 
Kantor berita Xinhua mengatakan Beijing terus menyewa penerbangan dan kapal laut untuk mengangkut lebih banyak warganya segera meninggalkan Vietnam. 
 
Setidaknya dua warga negara Tiongkok meninggal dan 100 luka-luka dalam kerusuhan baru-baru ini di Vietnam sebagai reaksi pembangunan pengeboran minyak Tiongkok di perairan Laut China Selatan yang disengketakan. 
 
Pada hari Sabtu (17/5) pemerintah Vietnam menyerukan diakhirinya protes, dikatakannya kekerasan dapat merusak stabilitas nasional. 
 
Namun, kelompok-kelompok pembangkang telah mendesak orang untuk rally lagi di kota-kota besar pada hari Minggu (18/5).
 
Kelompok masyarakat Vietnam menyerukan unjuk rasa membenci Tiongkok di beberapa kota, Minggu (18/5).

Tindakan China memindahkan anjungan pengeboran minyak di perairan itu , yang juga diklaim Vietnam, memicu permusuhan yang lama membara antara dua negara komunis yang bertetangga itu. Kedua negara pernah terlibat bentrokan wilayah dalam puluhan tahun belakangan ini.

Protes-protes anti-Tiongkok muncul di kota-kota besar beberapa hari belakangan ini dan massa membakar pabrik-pabrik milik warga asing.

Satu aliansi 20 LSM Vietnam yang vokal menyerukan dilakukan protes-protes baru di ibu kota Hanoi, Ho Chi Minh City, di selatan negara itu, dan daerah-daerah lain menentang "aksi-aksi agresif" Tiongkok, di Laut China Selatan.

Akan tetapi mereka meminta pengunjukrasa tetap damai setelah terjadi kerusuhan Selasa dan Rabu.

"Kekerasan itu menciptakan citra buruk demonstrasi patriotik dan rakyat Vietnam; karena itu, aksi itu harus dihentikan," kata pernyataan yang dikeluarkan di media sosial Jumat malam.

Aliansi itu terdiri atas organisasi-organisasi anti-pemerintah dan diperkirakan memainkan satu peran dalam memicu protes-protes baru-baru ini.

Dalam satu pesan teks yang dikirim pemerintah kepada para pengguna telepon seluler Vietnam Sabtu, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung, mengatakan, pihak berwenang di seluruh negara itu telah diperintahkan untuk "melakukan tindakan-tindakan mencegah demonstrasi-demonstrasi ilegal yang apat menimbulkan kekacauan sosial dan keamanan".

Tindakan Tiongkok memindahkan anjungan pengeboran minyak itu dianggap Hanoi sebagai satu aksi provokatif klaim Beijing di Laut China Selatan dan telah dikecam oleh Washington sebagai ketegangan wilayah yang semakin buruk.

Telah terjadi bentrokan-bentrokan dekat lokasi anjungan pengeboran minyak itu dalam beberapa hari belakangan ini antara kapal-kapal Vietnam dan Tiongkok, termasuk tabrakan dan penggunaan meriam air.

Serangan terhadap warga Tiongkok di pabrik-pabrik asing di Vietnam semakin memperburuk situasi, dengan Tiongkok menuduh pemerintah Vietnam berperan dalam kerusuhan itu.

Beijing, yang menolak memindahkan anjungan pengeboran minyak itu, mengataan dua warga Tiongkok meninggal dan lebih dari 100 orang cedera pekan lalu.

Kantor berita Xinhua memberitakan satu delegasi yang dipimpin Asisten Menteri Luar Negeri Liu Jianchao Jumat bertemu dengan para pejabat Vietnam di Hanoi untuk membicarakan masalah kerusuhan itu.

Laporan itu mengatakan Liu mengeluhkan tentang kerusuhan itu dan "mendesak pihak Vietnam melakukan tindakan menangani akibat dari kerusuhan-kerusuhan itu".

Serangan-serangan terhadap perusahaan-perusahaan asing termasuk Tiongkok, Taiwan dan Korea, nampaknya memukul pemerintah Vietnam, yang sangat tergantung pada investasi asing bagi pertumbuhan ekonomi.

Tetapi walaupun Vietnam mengecam aksi-aksi maritim Tiongkok tersebut, pemerintah tetap memperingatkan kerugian atas protes-protes lebih jauh dan berjanji investasi asing akan dilindungi.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang diperkirakan memiliki cadangan energi lepas pantai yang besar. (bbc.co.uk/AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home