Tiongkok-Jepang-Korsel Sepakat Berhati-hati Tangani Isu Sejarah
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengatakan tiga negara (Tiongkok, Korea Selatan dan Jepang) bersepakat benar menangani berbagai isu yang terkait dengan masalah sejarah ketiga negara dengan berhati-hati karena sensitif dan membutuhkan banyak perundingan dari ketiga negara tersebut.
“Tiongkok, Korea Selatan dan Jepang harus tetap berpegang pada kebijakan melihat sejarah ke depan dan sejarah berguna untuk pencerahan di masa depan, sehingga sejarah penting untuk mengembangkan kerja sama trilateral dan hubungan bilateral,” kata Li Keqiang pada konferensi pers bersama dengan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe setelah pertemuan para pemimpin Tiongkok-Jepang-Korea Selatan di Seoul, hari Minggu (1/11).
Li mengharapkan kerja sama trilateral akan bebas dari gangguan. Konferensi Tingkat Tinggí trilateral, yang pertama kali diselenggarakan pada 2008, dihentikan pada 2012 karena kebijakan Jepang yang merevisi sejarah dan berbeda dari pemahaman Tiongkok dan Korea Selatan.
Li meminta tiga negara untuk membuat komitmen kepada dunia dalam peringatan 70 tahun kemenangan perang anti-fasis untuk tegas memajukan kerja sama trilateral, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan stabilitas regional.
Untuk mencapai tujuan ini, ia mendesak tiga negara untuk menjaga pemahaman yang kuat tentang arah hubungan mereka, sehingga dapat mendorong kerja sama dan memungkinkan pertemuan tiga negara berlanjut secara teratur.
Li menyebut ketiga negara memiliki pandangan yang jujur dan dari hasil perundingan dapat tercapai banyak kesepakatan bagi berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial, dan sejarah.
Sementara Presiden Korea Selatan Park Geun Hye mengatakan bahwa tahun ini menandai peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II dan peringatan 50 tahun normalisasi hubungan Korea Selatan-Jepang.
“Konferensi Tingkat Tinggí trilateral ini adalah sebuah langkah besar menuju perdamaian dan stabilitas di Asia Timur,” kata Gyun Hye.
Dia berharap bahwa pertemuan puncak trilateral bisa berfungsi sebagai katalis untuk meningkatkan kerja sama trilateral dan pertukaran dan meningkatkan hubungan antara tiga sisi.
Sementara itu, Abe mengatakan negaranya akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggí Korea Tiongkok-Jepang-Selatan berikutnya tahun depan dan akan menggunakan hasil pertemuan terakhir sebagai titik awal. (xinhuanet.com)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...