Tiongkok Penjarakan Aktivis Anti Korupsi
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Tiongkok mengadili aktivis anti korupsi, Zhao Changqing (45 tahun), kata pengacara dia. Dua rekannya telah diadili pada pekan sebelumnya. Mereka diadili karena melakukan kampanye anti korupsi.
Zhao Changqing menghadapi tuduhan yang diancam hukuman lima tahun penjara, karena mendukung aktivis yang menggelar spanduk di Beijing yang menyerukan agar pejabat pemerintah mengungkapkan kekayaan mereka, kata pengacaranya, Zhang Peihong yang tidak bisa hadir dalam sidang, hari kamis (10/4).
Zhao dikaitkan dengan New Citizens Movement (Gerakan Warga Negara Baru), sebuah jaringan yang bergerak dalam kampanye melawan korupsi. Tiongkok telah memenjarakan pendiri gerakan itu pada bulan Januari, dan lebih dari 10 anggota lain telah didakwa.
Zhao mengaku tidak bersalah atas tuduhan "mengumpulkan orang-orang untuk mengganggu ketertiban umum" dan dugaan keterlibatannya dalam tiga protes lainnya di Beijing, kata Zhang yang melihat aktivis membentangkan spanduk.
"(Zhao) tidak mengganggu ketertiban umum dengan cara apapun. Dia bahkan tidak muncul di tempat kejadian protes, karena dia khawatir akan keluarganya," kata dia. Dan ditambahkan bahwa sidang itu berlangsung sekitar tiga jam.
Rekan aktivis anti korupsi, Ding Jiaxi, dan Li Wei, juga diadili pada pekan ini terkait aksi protes itu.
Partai Komunis yang berkuasa di Tiongkok adalah sasaran dari kampanye anti korupsi yang sangat luas dipublikasikan. Presiden Xi Jinping berjanji akan menargetkan “harimau” tingkat tinggi dan “tingkat rendah" dalam menanggapi kemarahan publik atas masalah korupsi ini.
Tapi pihak partai justru menindak keras para aktivis independen yang memiliki tujuan sama, dan memandang kelompok independen yang mengorganisasi protes anti korupsi sebagai penantang terhadap kekuasaannya.
Zhao sebelumnya dipenjara karena perannya sebagai pemimpin selama protes pro demokrasi tahun 1989 di Lapangan Tiananmen. Dia dijebloskan ke penjara lebih dari delapan tahun, atas tuduhan kampanye politik yang terus-menerus.
Sebuah pengadilan di Beijing menghukum Xu Zhiyong, juru kampanye hukum dan pendiri Gerakan Warga Negara Baru, empat tahun penjara pada bulan Januari atas perannya dalam protes anti korupsi.
Putusan itu dikecam oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pengacara Xu mengatakan bahwa sidang itu dikendalikan oleh campur tangan politik, dan dia mengajukan banding. Keputusan pengadilan banding akan diumumkan pada hari Jumat besok. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...