Tiongkok Reformasi Pasar Guna Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Tiongkok tengah mengupayakan reformasi manajemen ketat terhadap utang lokal dan perumahan sebagai bagian dari langkah untuk meningkatkan pertumbuhan bagi perekonomian terbesar kedua dunia itu, ungkap media pemerintah pada hari Senin (21/12), setelah penutupan forum ekonomi utama.
Perencana ekonomi Beijing akan “memungkinkan pasar untuk memainkan peran yang lebih besar” dan “memperkuat reformasi struktural,” lapor layanan berita pemerintah Xinhua.
Pernyataan itu muncul setelah akhir Konferensi Kerja Ekonomi Sentral (Central Economic Work Conference/CEWC), acara tertutup yang dipantau secara ketat untuk mencari tahu arah kebijakan ekonomi Tiongkok di masa mendatang, khususnya terkait target pembangunan.
Namun, bahkan tidak ada rencana yang terlihat nyata di antara pelaporan Xinhua tentang bagaimana Beijing akan menghadapi tantangan ekonomi negaranya.
Kelebihan kapasitas manufaktur, meningkatnya utang pemerintah lokal dan perlambatan di pasar properti negara berada di antara faktor yang memberatkan pertumbuhan di raksasa Asia tersebut.
Dalam konferensi tersebut, yang dimulai pada hari Jumat, para perencana berjanji akan menerapkan reformasi struktural.
Di antara langkah-langkah yang diusulkan, kata Xinhua, adalah rencana untuk “menurunkan risiko utang pemerintah lokal,” termasuk menempatkan batasan lebih ketat terhadap penggalangan dana ilegal.
Para perencana juga mengatakan pihaknya akan memperkuat peran pasar dalam perekonomian yang menciptakan “kondisi untuk penerapan aturan terkait kebangkrutan.” (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...