Tip Makan dan Olah Raga Selama Puasa
ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM – Pelatih fitnes dari Arab, Hamdan Khouri di Abu Dhabi akan berpuasa Ramadan ini. Ia merencanakan bertukar shift dengan rekannya agar bisa olah raga dengan klien pada malam hari, seperti dilansir dari situs berita Arab The National. “Saya tidak akan olah raga saat puasa. Anda tidak akan bisa latihan saat perut kosong,” katanya. Khouri mengatakan Ramadan merupakan waktu untuk berkurban, tapi ketika orang mungkin tidak bisa meningkatkan kebugarannya, mereka setidaknya berusaha mempertahankannya.
Ia percaya kebugaran sama dengan 30 persen latihan dan 70 persen nutrisi. Dengan pikiran tersebut, Khouri mengatakan orang harus mengorbankan latihan berat selama Ramadan misalnya angkat besi karena otot tidak mendapat cukup asupan protein atau nutrisi secara teratur sepanjang hari.
“Olah raga berat lebih sulit dilakukan saat Ramadan tapi kita juga tentunya tidak ingin melanggar perintah agama dengan tidak berpuasa, jika kita makan dan olah raga seimbang, itulah hal terbaik yang bisa kita lakukan. Orang yang berpuasa harus menghindari satu porsi besar dan memakannya dengan cepat-cepat, karena sistem metabolisme dan pencernaan baru diaktifkan. Lebih baik pisahkan makanan anda menurut golongannya dan makanlah satu persatu secara pelan-pelan.
Bagi orang yang ingin olah raga setelah berbuka (iftar), Khouri mengatakan mereka harus makan makanan yang mengandung karbohidrat dan gula saat berbuka, untuk mengisi kembali lemak yang terbakar.
Akan tetapi setelah olah raga, orang harus makan protein tanpa lemak, idealnya ikan dan sebaiknya jangan makan karbohidrat sebelum tidur. Ia juga merekomendasikan orang beralih ke alternatif yang lebih sehat, seperti makan makanan organik.
Ahli gizi dari Dubai, Rashi Chowdary, menyetujui bahwa bulan suci adalah kesempatan baik untuk membuang racun dan memperbaiki kebiasaan makan. Ia mengatakan memakan kombinasi karbohidrat gandum utuh dengan protein tanpa lemak untuk sahur akan menunda rasa lapar dan menyediakan energi lebih lama. Makanan berbuka harus terdiri dari satu jenis karbohidrat, dengan kaya protein untuk menetralkan otot yang hilang. Chowdary merekomendasikan serat alami seperti jus buah plum, untuk menghindari masalah pencernaan yang disebabkan masalah “shift makan”.
Editor : Yan Chrisna
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...