Tokoh Masyarakat Inggris Peringatkan David Cameron Ancaman Keterasingan
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Tokoh masyarakat di Inggris memperingatkan Inggris akan dapat terancam keterasingan atas komentar David Cameron tentang agama Kristen di Inggris.
Seperti yang dilansir oleh bbc.co.uk, pada Minggu (20/4), penulis, akademisi dan ilmuwan –termasuk penulis Sir Terry Pratchett dan Philip Pullman – membuat pernyataan memperingatkan melalui sebuah surat kepada media Inggris Daily Telegraph.
Hal ini disebabkan oleh pernyataan Cameron bahwa, ”Inggris harus lebih percaya diri tentang status kita sebagai negara Kristen.”
Seorang juru bicara Downing Street mengatakan: “Inggris adalah negara Kristen dan tidak perlu takut untuk mengatakannya.”
Karakterisasi
Sebanyak 55 orang termasuk aktor dan komedian Tim Minchin, wartawan Polly Toynbee, filsuf AC Grayling dan presenter Dan Snow menandatangani surat itu.
Penandatanganan tersebut dipimpin oleh Profesor Jim al-Khalili, Presiden Asosiasi Humanis Inggris.
Dalam surat tersebut, kelompok ini mengatakan: “Kami menghormati hak Perdana Menteri untuk keyakinan beragamanya dan pada kenyataannya hal itu sangat berpengaruh terhadap kehidupannya sebagai seorang politisi.”
“Namun, kami keberatan dengan karakterisasi Inggris sebagai negara Kristen dan hal ini menimbulkan konsekuensi negatif bagi situasi politik dan masyarakat.”
“Selain dalam arti konstitusional sempit bahwa kita harus terus mendirikan gereja namun, Inggris bukanlah negara Kristen.”
Mereka mengatakan Inggris adalah masyarakat yang majemuk di mana sebagian besar dari mereka tidak beragama.
“Kami terus menerus menyatakan untuk tidak mendorong keterasingan dan perpecahan dalam masyarakat kita,” isi surat itu melanjutkan.
Kebanyakan orang Inggris tidak ingin agama dan identitas agama mereka secara aktif diprioritaskan oleh pemerintah terpilih mereka.
Sangat Bangga
Cameron mengatakan pada awal bulan ini dalam sebuah artikel Church Times, bahwa “Orang Kristen harus percaya diri dalam berdiri untuk membela nilai-nilai mereka.”
“Ini tidak berarti merendahkan agama-agama lain,” tambahnya.
Perdana Menteri juga berbicara tentang imannya dalam pesan Paskah yang mengatakan dia menemukan kedamaian dalam kekristenan.
Mengacu pada pidato 2011 di mana ia berkomentar tentang agama Kristen, juru bicara Downing Street mengatakan: “Sebagai PM telah ditetapkan dalam pidatonya untuk memperingati 400 tahun Alkitab versi King James dan Inggris adalah negara Kristen dan tidak boleh takut untuk mengatakannya.”
“Dia juga menambahkan bahwa pernyataan tersebut bukanlah salah satu cara untuk mengatakan bahwa memiliki iman yang berbeda atau tidak beragama adalah hal yang salah.”
“Dia mengatakan pada banyak kesempatan bahwa ia sangat bangga bahwa Inggris adalah rumah bagi banyak komunitas agama yang berbeda, yang telah berbuat banyak sehingga Inggris menjadi sebuah negara yang lebih kuat.” (bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...