Tokoh Muslim Terkemuka Dihukum 90 Tahun Terbukti Sebagai Dalang Kejahatan Perang
BANGLADESH, SATUHARAPAN.COM - Pengadilan di ibu kota Dhaka, Bangladesh memvonis tokoh muslim terkemuka, Ghulam Azam, setelah terbukti mengotaki kekejaman yang terjadi selama perang kemerdekaan melawan Pakistan pada tahun 1971.
Pemimpin Jamaat e Islami, yang berusia 90 tahun ini divonis bersalah oleh Mahkamah Kejahatan Internasional atas lima tuduhan, termasuk pembunuhan dan penyiksaan.
Tiga hakim dalam pengadilan setempat sepakat mengumumkan keputusan terhadap Azam, mereka menyatakan bahwa Azam layak mendapat hukuman mati.
Menurut pengadilan setempat bahwa Azam bersalah atas 61 tuduhan dalam lima kategori: konspirasi, hasutan, perencanaan, pembantuan dan tidak mencegah terjadinya pembunuhan.
Terjadi Bentrokan
Seperti dilansir dari situs aljazeera.com, menjelang pembacaan vonis berlangsung, polisi dan pengunjuk rasa pendukung Ghulam Azam di kota-kota Bangladesh terlibat bentrok. Polisi terpaksa menembakan peluru karet kepada para pengunjuk rasa setelah bom rakitan dilemparkan ke arah mereka.
Aktifis Partai Jamaat-e-Islami sedikitnya melemparkan lima bom ke arah polisi di Ibukota Dhaka, sementara di kota lain pengunjuk rasa mengamuk, menyerang dan merusak lusinan kendaraan.
Kepala polisi setempat, Rafiqul Islam, mengungkapkan ada belasan orang terluka, dan satu di antaranya adalah wartawan, mereka tertangkap dalam bentrokan menjelang vonis di distrik Dhalpur Dhaka, pada Senin ini (15/7).
"Salah satu wartawan terkena (pecahan)," katanya kepada Agence France-Presse.
Polisi juga menembakkan peluru karet pada demonstran di kota Bogra, Comilla dan Rajshahi, setelah aktivis mengamuk, menyerang dan membakar puluhan kendaraan.
Editor : Yan Chrisna
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...