Tokoh Rekonsiliasi, Mandela, Dalam Kondisi Kritis
PRETORIA, SATUHARAPAN.COM – Pejuang anti apartheid, penerima hadiah nobel perdamanian dan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, dikabarkan dalam kondisi sakit kritis dan tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Pretoria, Afsel.
Media-media di Afsel memberitakan hal itu berdasarkan pernyataan yang disampaikan Presiden Afsel, Jacob Zuma, Senin (24/6) pagi waktu Indonesia, atau tengah malam waktu Afsel.
Mandela (94 tahun) telah beberapa kali diberitakan masuk ke rumah sakit dalam satu tahun terakhir. Awal bulan ini dia masuk rumah sakit karena infeksi pada paru-parunya. Dan disebutkan para tenaga medis tengah berupaya untuk melakukan apa saja untuk memperbaiki kesehatan Mandela.
Zuma yang menyebut Mandela dengan nama marga Madiba menyebutkan dalam 24 jam terakhir, dia dalam kondisi yang buruk. Dan para tenaga medis menyebutkan sebagai situasi yang kritis.
Mandela lahir tahun 1918 di kawasan pantai timur Afsel, dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC) tahun 1944. Tahun 1962 dia ditangkap pemerintah minoritas kulit putih yang menjalakan politik diskriminatif, apartheid, dan dipenjarakan selama lima tahun.
Tahun 1964 dia ditangkap kembali dan dipenjarakan di pulau Ruben hingga dibebaskan pada tahun 1990 setelah tekanan besar terhadap pemerintah oleh kekuatan di dalam negeri dan hampir seluruh dunia. Hasil pemilihan umum tanpa diskriminasi pertama di Afsel menjadikan dia presiden pertama kulit hitam di negeri itu.
Pada tahun 1993, Mandela menerima hadiah nobel perdamaian, dan tahun 1994 terpilih kembali sebagai presiden hingga tahun 1999. Mandela dikenal sebagai tokoh perdamaian dunia yang menghindarkan Afsel dari konflik bersaudara melalui proses rekonsiliasi.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...