Tol Cikampek-Palimanan akan Diresmikan Sebelum Ramadan
CIKAMPEK, SATUHARAPAN.COM – Tol Cikampek-Palimanan yang memiliki panjang 116 km, akan diresmikan sebelum Ramadan oleh Presiden Joko Widodo. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat melakukan inspeksi di ruas tersebut pada (2/6).
“Uji kelaikan operasi jalan tol akan dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada 3-5 Juni. Sebelum Ramadan, Pak Presiden inginnya meresmikan tol ini. Draft surat meminta untuk diresmikan sudah dibuat, pembangunannya sudah tidak ada masalah, yang jelas sebelum operasi harus clear, rambu dan penerangan jalan sudah lengkap,” kata Basuki.
Berdasarkan kontrak, tol tersebut semula direncanakan berfungsi pada Agustus 2015, namun percepatan dilakukan untuk penyelesaian tol tersebut, sehingga dapat berfungsi sebelum ramadan tahun ini.
“Saya ingin investor maupun kontraktornya diberi penghargaan. Ini kualitasnya sangat memuaskan, pengerjaannya cepat, lingkungannya bagus, pemandangannya juga, cut and fille nya juga sesuai dengan kaidah, mudah-mudahan ini bisa kita berikan penghargaan,” kata Basuki.
Basuki mengatakan, saat beroparasi nantinya, jalan tol tersebut dapat mengurangi kemacetan d jalur pantura hingga 40 persen. Namun, ada tiga hal lain yang harus diperhatikan mengenai kemacetan tersebut. Pertama, pengaturan lalu lintas antara arus yang menuju pantura dengan menuju Jalan Tol Cikapali.
Kedua, pemerintah dan instansi swasta harus mengatur waktu libur atau cuti bersama untuk karyawan. Pasalnya, hal tersebut mempengaruhi waktu kepulangan orang mudik. Terakhir, mendisiplinkan para pengguna jalan tol.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W. Husaini mengatakan, nantinya tol tersebut memperpendek jarak tempuh hingga 40 km dan memangkas waktu tempuh hingga 3,5 jam.
“Dari Cikampek ke Palimanan bisa ditempuh hanya 1,5 jam,” kata Hediyanto.
Tol Cikampek-Palimanan memiliki 99 jembatan, tujuh pintu masuk dan keluar (simpang susun), empat area peristirahatan tipe A yang memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU), dan juga empat area peristirahatan tipe B tanpa SPBU.
"Rest area tipe A ada SPBU nya. Hanya itu yang membedakan. Dari total panjang 116 Km, diperkirakan jarak setiap lokasi rest area sekitar 25 Km," kata Basuki
Belajar dari Cipularang, untuk mengurangi dampak sosial, Basuki mengatakan rest area tersebut akan mengakomodasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal dari Subang, Indramayu dan Majalengka, untuk mengisi kios-kios di rest area. Pemilihan UMKM dilakukan bupati setempat dan tiap SPBU rata-rata memiliki 20 kios.
Sementara itu, Hudaya Arrianto menjelaskan, pihaknya akan memberikan pelayanan lengkap di jalan tol dan berencana akan memberikan pelayanan makanan di food court yang beragam untuk para pengguna jalan tol.
"Biar gimana pun fokusnya kasih service ke pengguna. Mereka (pengguna jalan tol) seleranya beragam. Sampai sekarang ada 28 UKM yang sudah mendaftar," katanya. (pu.go.id)
Editor : Bayu Probo
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...