Topan Dujuan Batalkan Beberapa Penerbangan di Tiongkok
HANGZHOU, SATUHARAPAN.COM - Angin topan Dujuan yang melanda wilayah tenggara Tiongkok menguatkan pemerintah setempat untuk memerintahkan pembatalan penerbangan dan evakuasi warga.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok di Hangzhou, pada Senin (28/9), tingkat kewaspadaan Tiongkok untuk Topan Dujuan berada dalam taraf sedang.
Kewaspadaan Tiongkok terhadap topan ini ditunjukkan dalam rencana pembatalan terbang beberapa maskapai yang dimulai pada Selasa (29/9). Antara lain di Fujian, beberapa maskapai Xiamen Airlines membatalkan penerbangan dengan tujuan Taiwan. Bandara lain di beberapa kota seperti Xiamen, Quanzhou dan Fuzhou akan membatalkan semua penerbangan.
Lebih dari 26.000 kapal nelayan telah kembali ke pelabuhan dan hampir 5.000 pekerja pertanian air dan anggota keluarga mereka telah dipindahkan ke lokasi yang aman. Data xinhua pada hari Senin (28/9) mencatat lebih dari 129.000 orang di empat kota di provinsi itu telah dievakuasi dan lebih dari 25.000 kapal telah kembali ke pelabuhan atau tempat yang aman.
Departemen sumber daya air Fujian telah memerintahkan pemerintah daerah untuk meningkatkan inspeksi dinding laut dan mengirim pejabat untuk mengawasi pekerjaan mereka.
Otoritas kereta api di Kota Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi, pada hari Selasa (29/9) berhenti menjual tiket yang berjalan melalui Fujian. Perusahaan transportasi laut Xiamen Ferry juga mengatakan akan membatalkan semua feri hari Selasa (29/9).
Topan Dujuan melanda kawasan Timur Laut Taiwan, Yilan hari Senin (28/9) pagi waktu setempat. Menurut biro meteorologi setempat Topan Dujuan adalah badai terkuat yang pernah terjadi dalam 34 tahun terakhir.
Sekitar 5.000 orang yang tinggal di daerah pegunungan di seluruh pulau di Taiwan telah dievakuasi untuk mengantisipasi bencana geologi. (xinhuanet.com)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...