Topan Fani di India: Mengapa Siklon ini Sangat Ganas?
INDIA, SATUHARAPAN.COM – Satu juta orang telah diungsikan dari Negara Bagian Orissa di India, akibat terpaan dahsyat Topan Fani. Topan ini, menghantam garis pantai timur India dengan kecepatan maksimum 200 kilometer per jam.
Para pakar mengatakan, Fani memiliki sifat yang berbeda dengan topan-topan tropis lain yang menghantam kawasan tahun ini.
Topan Fani berawal dari dekat Ekuator dan faktor ini membuat kekuatannya bertambah besar secara signifikan. Topan ini membawa hujan lebat dan angin serta bisa melewati perairan dalam waktu yang lama.
Kementerian Meteorologi India (IMD), menurut Times of India, sudah menggolongkan Fani sebagai topan yang sangat berbahaya.
Dalam 52 tahun terakhir, hanya ada 10 topan jenis ini yang menerjang India pada bulan Mei, terakhir kali melanda pada 2004.
Biasanya, topan-topan yang masuk kategori bahaya menghantam India setelah musim hujan, pada periode Oktober hingga Desember.
Data IMD menunjukkan hampir 60 persen topan berbahaya yang melanda India terjadi pada periode Oktober dan Desember.
IMD menggolongkan topan berdasarkan kecepatan angin di permukaan yang disebabkan oleh topan tersebut.
Topan ini mulai dideteksi pada 25 April lalu.
Keberadaanya di perairan selama lebih dari 10 hari, membuat kekuatan Fani bertambah secara signifikan. Biasanya topan di Teluk Benggala hanya bertahan sekitar empat hingga tujuh hari.
Para ahli mengatakan, topan atau tornado yang lama berada di perairan biasanya lebih ganas saat menerjang daratan, dibandingkan yang berada di perairan selama hanya beberapa hari.
Alasannya adalah makin lama berada di perairan topan akan mengambil lebih banyak air dan momentum, dan karenanya kecepatan angin disebabkan oleh topan menjadi jauh lebih tinggi.
Salah Satu yang Terburuk
Topan ini, yang merupakan salah satu yang terburuk yang pernah melanda kawasan ini dalam beberapa tahun belakangan, menghantam daratan pukul delapan pagi waktu setempat.
Keterangan resmi menyatakan, tiga orang tewas di negara bagian itu.
Banjir juga dilaporkan terjadi di beberapa daerah dan ramalan cuaca menyatakan, terpaan topan ini bisa menaikkan air hingga satu setengah meter, mengancam rumah-rumah di kawasan rendah.
Topan ini menimpa kawasan wisata Puri, yang merupakan lokasi kuil Jagannath yang berusia 858 tahun.
Topan ini diperkirakan akan melanda 15 distrik di Orissa, yang merupakan salah satu negara bagian termiskin di India.
Penerbangan Dibatalkan
Beberapa penerbangan dan layanan kereta keluar masuk negara bagian ini telah dibatalkan, sementara sekolah dan kantor pemerintahan tutup.
Tiga pelabuhan di pantai timur India juga telah ditutup.
Kapal perang angkatan laut dan helikopter bersiap-siap, diisi oleh tim medis dan bahan-bahan bantuan. Kantor nasional tanggap bencana India juga telah mengerahkan beberapa tim untuk bersiaga di sana.
Pihak berwenang yang mengelola penanganan bencana telah memperingatkan penduduk di pantai timur, terutama nelayan, untuk tidak melaut karena kondisi alam yang sedang "luar biasa".
Kantor ini juga menyatakan besar kemungkinan terjadi "kerusakan total pada rumah-rumah jerami" dan "kerusakan parah" pada bangunan-bangunan lain.
Topan ini diperkirakan akan bergeser menuju Chittagong di Bangladesh, dalam bentuk yang lebih lemah pada hari Sabtu (4/5).
Ini beriring dengan gelombang pasang di negeri itu, yang mungkin akan memperburuk kemungkinan banjir di sana.
Kota pelabuhan Cox Bazar, di mana tinggal ratusan ribu pengungsi Rohingya di kamp penampungan, juga telah diberitahu dan diminta berjaga-jaga.
Namun topan ini diperkirakan tak akan menghantam kamp pengungsian itu, kecuali jika ia berubah arah - sekalipun kecil kemungkinannya terjadi.
Bagaimana India Bersiap?
Pada bulan Februari, federasi palang merah dan bulan sabit merah mulai mendistribusikan terpal sebelum "musim topan" terjadi, tetapi mereka memberi peringatan apabila topan besar terjadi, maka penampungan yang dibuat dari bambu dan plastik tak akan dapat memberi perlindungan.
Angkatan laut, penjaga pantai dan kantor nasional tanggap bencana telah dipersiapkan untuk pengerahan.
Dua kapal, dilengkapi penyelam dan dokter, telah ditempatkan di Kota Vishakapatnam dan Chennai di selatan.
Pada tahun 2017, Topan Ockhi menewaskan lebih dari 200 orang dan membuat ratusan mengungsi. Bulan Oktober tahun lalu, pihak berwenang di Orissa mengungsikan ratusan ribu orang akibat topan lain yang melanda.
Namun India telah meningkatkan perlindungan dan tanggapan terhadap berbagai bencana ini dalam beberapa tahun terakhir.
Topan paling mematikan yang tercatat di negara itu adalah yang terjadi pada tahun 1999, menewaskan hampir 10.000 orang.
Saat ini India sedang menjalani pemilihan umum mereka, yang dimulai pada akhir bulan April lalu.
Pemilu di Negara Bagian Orissa sendiri telah selesai dilakukan.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...