Topan Hagibis Mendarat di Jepang, Dua Meninggal
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Hujan deras dan angin seperti tornado menghantam sebagian besar wilayah Jepang, merupakan badai terburuk dalam 60 tahun terakhir.
Mata Topan Hagibis mendarat sebelum 19:00 waktu setempat (21:00 WIB), di Semenanjung Izu, barat daya Tokyo. Sekarang bergerak ke pantai timur pulau utama Jepang, dengan kecepatan angin 225 km/jam.
Lebih dari 270.000 rumah telah kehilangan daya listrik, lapor kantor berita NHK Jepang.
Dua orang dilaporkan tewas, seorang lelaki yang kendaraannya terbalik akibat angin kencang di prefektur Chiba, timur Tokyo. Yang kedua hanyut di mobil, kata laporan setempat.
NHK mengatakan 90 cedera telah dilaporkan pada dini hari Minggu (13/10) waktu setempat, dan sembilan orang hilang.
Lebih dari tujuh juta orang disarankan untuk meninggalkan rumah mereka di tengah peringatan akan datangnya banjir dan tanah longsor hebat, tetapi diperkirakan hanya 50.000 yang tinggal di penampungan.
"Hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya telah terlihat di kota-kota, wilayah-wilayah dan desa-desa di mana peringatan darurat sudah dikeluarkan," kata Yasushi Kajiwara seorang pejabat meteorologi Jepang (Japan's Meteorological Agency /JMA) dalam jumpa pers.
"Kemungkinannya sangat tinggi sehingga bencana seperti tanah longsor dan banjir bakal terjadi. Penting untuk mengambil tindakan yang dapat membantu menyelamatkan hidup Anda."
Beberapa layanan kereta cepat telah dihentikan, dan beberapa jalur di metro Tokyo dihentikan sejak hari Sabtu (12/10).
Semua penerbangan ke dan dari bandara Haneda Tokyo dan bandara Narita di Chiba telah dibatalkan - total lebih dari seribu.
Dua pertandingan Piala Dunia Rugby yang dijadwalkan hari Sabtu sudah dibatalkan karena alasan keamanan - Inggris vs Prancis dan Selandia Baru vs Italia. Pembatalan ini menjadi yang pertama dalam 32 tahun sejarah Piala Dunia Rugby.
Empat pertandingan rugby yang dijadwalkan pada hari Minggu menjadi tergantung pada inspeksi keselamatan di lokasi masing-masing. Salah satunya adalah di pertandingan antara Skotlandia dan tuan rumah Jepang, dan Skotlandia mengancam akan mengambil tindakan hukum jika tidak berjalan terus.
Balap mobil Formula 1 juga menunda balapan kualifikasi Sabtu untuk Grand Prix Jepang "demi kepentingan keselamatan bagi para penonton, pebalap, dan semua orang di Sirkuit Suzuka." (bbc.com)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...