Topan Mangkhut Terjang Tiongkok Selatan, 2 Juta Orang Dievakuasi
TIONGKOK, SATUHARAPANN.COM – Setelah melanda Filipina dan kawasan Hong Kong, Topan Mangkhut terus bergerak menerjang Tiongkok bagian selatan dengan membawa hujan deras dan angin berkecepatan 162 kilometer/jam.
Sejauh ini, menurut media pemerintah Tiongkok, sebanyak dua orang diberitakan meninggal dunia.
Sebelumnya, Topan Mangkhut telah menewaskan sedikitnya 64 orang di Filipina.
Sebagian besar korban tewas disebabkan oleh tanah longsor. Salah satu insiden terparah terjadi di Kota Ucab. Menurut kepolisian setempat, akomodasi untuk para penambang dihantam longsor sehingga menewaskan sedikitnya 26 orang.
Topan Mangkhut tiba di pesisir Tiongkok, dekat Kota Jiangmen, pada Minggu (16/9) sore waktu setempat.
Kedatangan badai tersebut telah diantisipasi aparat Tiongkok yang menetapkan siaga tertinggi dan menghentikan semua jadwal penerbangan dan kereta.
Siaga tertinggi itu pula yang membuat lebih dari 2,45 juta orang sudah dievakuasi.
Matt Bossons, wartawan asal Amerika Serikat yang tengah berada di Shenzhen, mengaku “merasakan kekuatan angin yang luar biasa kuat”.
“Hujan deras membuat pandangan amat sangat terbatas saat ini. Kami seharusnya pergi pagi ini, namun kami masih di sini karena jalan-jalan utama provinsi semua ditutup dan kereta yang menghubungkan Shenzhen dengan daerah lain berhenti beroperasi,” ia memaparkan.
Banjir Menggenangi Jalan-jalan Kota Hong Kong
Di Hong Kong, warga juga diperingatkan untuk tetap berada di dalam ruangan dan menjauhi jendela guna menghindari puing-puing yang beterbangan.
Walau Topan Mangkhut tidak telak menghantam Hong Kong, kecepatan angin di sana dilaporkan mencapai lebih dari 177 kilometer/jam.
Angin yang dibawa Topan Mangkhut telah memecahkan kaca-kaca jendela di Hong Kong.
Ketika topan melintas, sejumlah warga merasakan gedung bergoyang.
“Guncangannya terjadi cukup lama, setidaknya dua jam. Kepala saya jadi terasa pusing,” ujar Elaine Wong, warga Hong Kong.
Pemerintah setempat menyatakan jumlah korban cedera mencapai lebih dari 200 orang.
Nilai kerugian belum diketahui, namun sebagian besar toko ditutup dan layanan publik dihentikan. Sekitar 900 penerbangan juga dibatalkan di Bandara Internasional Hong Kong. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...