Topan Nepartak Landa Taiwan, 2 Tewas 66 Cedera
TAITUNG, SATUHARAPAN.COM - Topan Nepartak melanda pantai timur Taiwan pada hari Jumat (8/7) sementara ini dilaporkan setidaknya dua orang tewas dan 66 lainnya mengalami cedera.
Lebih dari 15.000 orang telah dievakuasi menjelang kedatangan topan itu Jumat pagi dan lebih dari 500 penerbangan terpaksa dibatalkan, menurut pihak berwenang.
Setelah memasuki daratan di kabupaten Taitung, kekuatan badai itu melemah. Hampir 400.000 rumah kehilangan sambungan listrik, dengan sebagian besar di kabupaten Pingtung dan Taitung.
Sementara itu nelayan Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah di Taiwan berhenti melaut akibat topan Nepartak, hari Jumat (8/7).
"Majikan memerintahkan kami tidak melaut karena topan," kata Dian Sidik Ramadani, nelayan Indonesia di Pelabuhan Donggang, Kabupaten Pingtung, Taiwan, saat dihubungi Antara dari Jakarta.
Ia mengatakan, sejak pagi hari jarak pandang di perairan wilayah selatan Taiwan itu sangat terbatas.
Sejumlah kapal pencari ikan berbendera Taiwan, yang diawaki nelayan Indonesia bersandar di pelabuhan perikanan yang berjarak sekitar 350 kilometer di sebelah selatan Taipei itu.
Demikian pula dengan para nelayan Indonesia yang berada di Pelabuhan Nanfang Ao, Kabupaten Yilan, wilayah utara Taiwan.
"Hari ini kami diistirahatkan karena cuaca buruk," kata Bashir, nelayan Indonesia, yang sudah hampir sembilan tahun bekerja di kapal pencari ikan Taiwan itu.
Topan Nepartak menerpa Kabupaten Taitung, wilayah tenggara Taiwan, Jumat pukul 05.50 waktu setempat (06.50 WIB).
Badai topan tersebut, menerjang Taiwan dengan embusan yang sangat kuat disertai dengan hujan deras, demikian pernyataan Biro Cuaca Pusat (CWB) Taiwan.
Topan tersebut masih berputar-putar di sekitar Taiwan selama lebih dari delapan jam, dan perlahan-lahan akan bergerak menuju wilayah selatan Tiongkok.
CWB mengimbau masyarakat di seluruh pelosok Taiwan untuk bersiap menghadapi hujan deras.
Kabupaten Taitung merupakan wilayah terparah terkena dampak badai tersebut. Sejumlah bangunan rusak akibat diempas Nepartak.
Sementara itu, sejumlah penerbangan dari Taipei tujuan Jakarta dan arah sebaliknya, mengalami keterlambatan akibat topan tersebut.
Pesawat milik maskapai Eva Air, dengan nomor penerbangan BR-238, mengalami penundaan keberangkatan sekitar 3,5 jam.
Pesawat tersebut, seharusnya bertolak dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, pada pukul 14.20 WIB dan tiba di Bandara Internasional Taoyuan, Taiwan, pada pukul 20.45 waktu setempat (21.45 WIB).
Namun karena ada topan di Taiwan, pesawat tersebut baru berangkat dari Jakarta pada pukul 18.10 WIB, dan tiba di bandara tujuan pada tengah malam.
"Para calon penumpang sudah kami beritahu sejak pagi tadi. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata operator pelayanan pelanggan Eva Air.
Demikian pula pesawat Eva Air dari Taiwan mendarat di Cengkareng terlambat beberapa jam dari jadwal semula. (VOA/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...