Wanita Aborigin Lolos ke Kontes Ratu Kecantikan Dunia
PERTH, SATUHARAPAN.COM - Setelah Linda Burney mencatatkan diri sebagai perempuan Aborigin pertama yang terpilih jadi anggota parlemen Australia, seorang lagi perempuan dari etnik yang sama mencatatkan prestasi: Jenayah Elliott.
Jika tidak ada aral melintang, bulan depan ia akan menjadi perempuan Aborigin pertama yang tampil di ajang ratu kencantikan dunia, Galaxy International Pagenat, di Florida.
Sebagaimana dilaporkan oleh The Australian, Jenayah Elliott, kini berusia 17 tahun, mengukir prestasinya ini lewat jalur yang cepat dan cukup tak terduga.
Jenayah Elliott (Foto: australiagalaxypageant.com)
Dalam sebuah liburan di musim panas lalu, ia mencoba gaun sepak bola tim sekolahnya di sebuah toko pakaian tempatnya tinggal di Perth. Lalu seorang perempuan menghampirinya dan menanyakan apakah ia tertarik untuk mengikuti kompetisi Miss Teen Galaxy Australia.
Dia hanya punya waktu 10 hari untuk mengurus dokumen dan mencari sponsor sebelum ajang di tingkat negara bagian diselenggarakan. Namun ia berhasil menyiapkannya.
Dan, ia menang.
Selanjutnya, ia pun menang lagi di ajang final tingkat nasional pada April lalu yang diselenggarakan di Gold Coast. Ia terpilih menjadi Miss Teen Galaxy Australia. Ia akan mewakili negaranya ke tingkat global di Florida bulan depan..
"Ini adalah salah satu dari 10 kontes kencantikan dunia, selain Miss Universe dan Miss World. Saya mengerti kontes kecantikan bisa kebablasan terlalu jauh, seperti balita dengan mahkota, " kata Jenayah, yang telah menolak permintaan jadi model komersial karena terlalu menekankan citra tubuh.
Sebagai satu-satunya anak dari seorang ibu tunggal, ia mengakui keterlibatannya berbicara di depan publik dalam rangka kegiatan amal seiring dengan kemenangannya, ikut membantunya tumbuh mandiri.
"Saya menjelaskan kepada orang-orang yang mengkritik kontes kecantikan tentang pertumbuhan pribadi yang saya alami. Dibutuhkan lebih dari sekadar kecantikan untuk memenangkan kontes," kata dia.
Jenayah yang kini berhak menyandang gelar Miss Teen Galaxy Australia lengkap dengan mahkota dan selempang, adalah juga pemenang kategori "terbaik dalam wawancara" dan "terbaik di gaun malam." dalam kontes itu.
Tak seorang pun menyangka hal itu akan diperolehnya bila hanya mendasarkan pertimbangan pada keberadaan dirinya pada tahun 2001. Saat itu ia hanya, seorang balita yang duduk di pasir Tamani yang kotor, ketika ibunya Vanessa dan neneknya Christine, menyaksikan penyerahan dokumen pengakuan gelar suku asli mereka sebagai orang Jaru di Paruku, di daerah terpencil di Danau Gregory.
Dia menghabiskan tahun-tahun awal dengan tinggal bersama ibunya di kampung halaman mereka Halls Creek, sebelah timur Kimberley, Australia, sampai ibu dan anak itu pindah ke selatan untuk sekolah di kota Perth, Di sana ia mendapat beasiswa untuk sekolah di sebuah sekolah perempuan swasta.
Jenayah Elliott (Foto: australiagalaxypageant.com)
Saat ini, perjalanan mudiki ke Kimberley terbatas pada liburan, kata dia, "tapi hati saya masih di sana."
Pada minggu dia memenangi gelar ratu kecantikannya, seorang gadis berusia 10 tahun di sebuah desa di pedesaan Kimberley bunuh diri. Sebelumnya, kakaknya sudah melakukan hal serupa.
Tragedi tersebut telah membuat sukses Jenayah ini semakin penting baginya. "Beberapa orang terjebak dalam cara hidup dan keluarga pecandu obat-obatan, alkohol dan kekerasan dalam rumah tangga, yang merupakan masalah besar," katanya.
"Saya punya banyak sepupu dan saya benar-benar memutuskan untuk mengikuti kontes ini sehingga saya bisa menjadi semacam panutan. Seringkali tidak banyak peluang di Kimberley bagi remaja untuk membuat sesuatu dari diri mereka sendiri, untuk merasakan apa pun yang mungkin."
Ibu Vanessa Elliott, seorang pejabat perencanaan pembangunan di negara bagian, mengatakan itulah alasan mengapa ia mengizinkan Jenayah mengikuti kontes ratu kecantikan.
"Ada banyak aroma di budaya kami yang memalukan, sehingga itu bisa melenyapkan kemungkinan dalam hidup Anda dengan pola pikir Anda sendiri," katanya.
"Saya melihat ini sebagai kesempatan untuk Jenayah untuk melangkah dengan benar, tidak tunduk pada pemikiran stereotip," kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...