Tragedi di Mina, Iran Persalahkan Arab Saudi
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Iran menggelar demonstrasi terorganisasi terhadap menejemen Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji, pada hari Jumat (25/9) sebagai tanda berkabung bagi 717 jemaah dari 131 bangsa yang tewas dalam desak-desakan di Mina, Arab Saudi.
Para pemimpin Iran dengan keras mengritik pihak berwenang Arab Saudi tentang apa yang mereka katakan sebagai tidak menjaga keselamatan jemaah yang menyebabkan tragedi pada hari Kamis (24/9).
"Arab Saudi tidak mampu mengorganisasi (penyelenggaraan ibadah) haji," kata Ayatollah Mohammad Emami Kashani, yang memimpin shalat Jumat utama di ibu kota Iran,Teheran.
"Penyelenggaraan ibadah haji harus diserahkan kepada negara-negara Islam," kata dia seperti dikutip AFP.
Setelah shalat Jumat, jemaah mengadakan protes terhadap "ketidakmampuan dan tidak kompetennya rezim" di Riyadh, kata Koordinator Dewan Dakwah Islam yang menyelenggarakan aksi demonstrasi yang didukung pemerintah Iran.
Korban meninggal akibat tragedi hari Kamis itu adalah yang terbesar yang dialami jemaah haji dalam seperempat abad terakhir. Hal itu terjadi hanya beberapa hari setelah runtuhnya derek (crane) di kota suci Mekkah yang menewaskan lebih dari 100 jamaah, banyak dari mereka adalah warga negara lain.
Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyalahkan "tindakan yang tidak benar" dan "salah urus" (dalam ibadah haji) oleh Otoritas Arab Saudi, dan disrbutkan "harus menerima tanggung Jawab besar atas bencana ini".
Muslim Syiah Iran dan Sunni di Arab Saudi adalah rival yang sudah lama, di mana terjadi ketegangan hubungan terkait konflik regional dari Suriah hingga ke Yaman.
Penyelenggaraan haji dan pengelolaan tempat-tempat suci Muslim merupakan masalah utama dalam klaim kerajaan Arab Saudi untuk mendapatkan legitimasi.
Korban Warga Iran
Sementara itu, kantor berita Iran, IRNA, mengatakan Saeid Owhadi, Ketua Organisasi Ibadah Haji Iran mengatakan bahwa 85 korban warga Iran yang terluka sudah dirawat, termasuk 30 di rumah sakit Arab Saudi dan 55 di pusat kesehatan Iran di Arab Saudi,
Disebutkan bahwa di antara korban meninggal di Kina, sebanyak 131 adalah warga Iran, dan 118 di antara mereka telah teridentifikasi nama-namanya.
Selain itu, pejabat Iran dan Kementerian Haji Arab Saudi sepakat membentuk empat kelompok investigasi di lapangan untuk mengumpulkan data jemaah asal Iran tewas dan terluka yang sekarang berada di berbagai rumah sakit dan pusat kesehatan. Disebutkan bahwa 365 jemaah haji asal Iran masih belum ditemukan.
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...