Transformasi dalam Merespons Epidemi Global
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (24/8), mengakui bahwa respons terhadap wabah ebola Afrika Barat jauh dari cukup, dan menyerukan perombakan darurat untuk respons internasional terhadap epidemi.
“Kita perlu menempatkan strategi korektif secepat mungkin,“ kata Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, kepada sebuah komite yang dibentuk untuk mengkaji mengapa regulasi kesehatan internasional yang ada saat ini gagal mencegah wabah ebola mematikan.
Satu dekade lalu, 194 negara di seluruh dunia sepakat menetapkan regulasi yang mengikat secara hukum tentang bagaimana mencegah, melindungi, mengontrol, dan memberikan respons kesehatan publik terhadap penyebaran penyakit di dunia internasional.
“Namun, epidemi ebola terbaru, yang merenggut sekitar 11.300 nyawa di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone, serta 15 di tempat lainnya, menunjukkan dunia masih belum siap menghadapi darurat kesehatan internasional, “ kata Chan, berdasarkan pernyataan tertulisnya.
Respons nasional dan internasional (terhadap wabah ebola) menunjukkan seberapa jauh dunia mencapai jaminan keamanan global,” katanya, mengakui WHO bersama pihak lain kewalahan dan melewatkan sinyal-sinyal peringatan penting.
“Secara keseluruhan, respons tersebut memberikan sebuah contoh yang luar biasa dari semua hal yang terlewatkan, semua hal yang dapat berjalan keliru,“ katanya menekankan bahwa perubahan benar-benar sangat diperlukan. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...