Transjakarta Luncurkan Bus Khusus Perempuan

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – PT Transjakarta meluncurkan bus khusus perempuan yang bertepatan dengan Hari Kartini pada tanggal 21 April 2016. Bus yang diberi nama “Bus Pinky” ini merupakan salah satu rayuan Pemerintah Provinsi DKI kepada para perempuan yang beraktivitas di DKI Jakarta agar mencoba layanan transportasi khusus ini.

“Bus khusus ini kami sediakan untuk meningkatkan pelayanan khususnya bagi pelanggan perempuan. Kami juga mengajak calon pelanggan perempuan lainnya yang belum pernah berkendaraan umum bisa mencoba bus warna merah jambu atau akrab disebut pinky ini,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Kamis (21/4).

Bus yang beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB ini terdiri dari 38 kursi duduk dan dapat menampung 80 penumpang yang berdiri. Saat ini baru ada dua bus yang beroperasi di Koridor 1 yaitu jurusan Blok M-Kota. Rencananya, pihak PT Transjakarta akan menambah delapan unit lagi jadi total Bus Pinky ini menjadi 10 unit.

Budi menyatakan bus ini memang bus lama yang hanya diganti catnya saja dari biru menjadi merah muda. Untuk pengadaan bus baru akan dilakukan secara bertahap. Demikian pula untuk koridor yang lain juga akan dilakukan secara bertahap.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyambut baik Bus Pinky ini dan menjawab kebutuhan perempuan yang terkadang merasa tidak nyaman kalau berdesakan dengan laki-laki di bus Transjakarta.

“Kita sadar di kota besar ini heterogen. Ada wanita yang risih berhimpitan dengan pria.. bus ini tentu yang kita harapkan bisa membuat kita nyaman,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta saat peluncuran Bus Pinky, hari Kamis (21/4).

Dia juga menegaskan perempuan masih boleh naik ke bus Transjakarta yang reguler atau bus campur.

Veronica Tan, istri Ahok, yang juga ikut meluncurkan Bus Pinky ini berharap perempuan akan bisa diperlakukan lebih baik lagi. Mungkin, lanjut dia, menunggu bus ini akan perlu waktu lama karena lebih sedikit dari bus biasanya.

“Kan spesial treatment bus khusus dari Bapak (Ahok) untuk wanita. Oke saja sih, khususnya kalau misalnya bus khusus perempuan kuta kan diperlakukan lebih baik. Artinya kalau memang perempuan risih (berdesakan dengan laki-laki) dia boleh naik yang bus perempuan,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Kamis (21/4).

Editor : Eben E. Siadari