Tren Action Meluas, Skylar Produksi Film Komedi Silat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tren film action di Indonesia semakin naik daun setelah munculnya The Raid dan The Raid 2: Berandal garapan Gareth Evans yang berhasil menggaet 1,8 juta penonton di Nusantara. Genre film action semakin ‘berwarna’ ketika Comic 8 dengan sentuhan komedi garapan Anggy Umbara dirilis April 2014 lalu berhasil menarik 1,6 juta penonton.
Melihat potensi ini, rumah produksi Skylar Pictures memproduksi tontonan komedi-silat berjudul Kacaunya Dunia Persilatan dan telah dirilis pada 22 Desember 2014 di bioskop.
Film yang ditulis dan disutradarai oleh Hilman Mutasi ini menggandeng aktor Tora Sudiro, Darius Sinathrya, dan Aming sebagai pemeran utama, serta Vicky Monica, Agung Saga, Zahra Jasmine, Joe Project, Guntur Nugraha, Ery Makmur, dan Iang Darmawan sebagai pemain pendukung.
Superhero Masa Lampau
Kacaunya Dunia Persilatan mengambil karakter komik superhero Indonesia dan Jepang masa lampau, seperti Si Buta dari Gua Hantu, Brama Kumbara dan Mantili, serta Samurai.
Uniknya, dalam film tersebut juga diberi sentuhan animasi yang mengingatkan penonton pada komik-komik 1990-an.
“Film kacaunya dunia persilatan ini memang film bergenre komedi action silat. Dan silatnya itu dari tokoh-tokoh komik. Oleh karena itu saya membuat konsep film berdasarkan komik silat Indonesia,” kata Hilman kepada satuharapan.com saat konferensi pers di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta pada Jumat (9/1).
“Film ini menyuguhkan banyak kejutan. Selain silat dan plot yang menghibur, ada tambahan-tambahan yang membuat cerita semakin seru,” Hilman menambahkan.
Sementara itu, produser Helfi Kardit berharap penonton dapat terhibur setelah sebelumnya ‘digempur’ dengan film-film tear-jerker atau film yang menguras air mata sejak November 2014.
Sejalan dengan Hilman, aktor Agung Saga berharap agar Kacaunya Dunia Persilatan dapat mengajak penonton kembali ke bioskop.
“Saya kini tengah bingung dengan perfilman Indonesia. Kini film Indonesia tengah bagus-bagusnya, tapi penontonnya sangat berkurang. Mungkin dengan adanya film bergenre komedi action ini, saya berharap perfilman Indonesia semakin bangkit dan muncul genre baru lagi yang berhubungan dengan komedi juga,” ujarnya.
Sementara itu Tora Sudiro, pemeran Si Buta sebelumnya tak berpikir panjang untuk ikut dalam film yang baginya sangat menyenangkan ini.
“Ini sangat menyenangkan apalagi ini film action, kemungkinan besar saya akan disetarakan dengan Iko Uwais,” kata Tora bercanda.
Memunculkan Sisi Komedi
Aktor Agung Saga yang sebelumnya tidak pernah bermain di film bergenre komedi mengaku sempart kesulitan. Bahkan untuk memunculkan sisi komedi dari dalam diri pun diakuinya harus dengan perjuangan.
“Buat saya hal pertama yang saya pikirkan adalah komedinya, karena saya orangnya tidak terlalu lucu. Di bagian actionya sih tak terlalu sulit. Karena dialog saya tidak ada yang lucu, jadi saya memainkan mimik muka saja,” kata Agung.
Di film layar lebar ini, Agung merasa harus bermain lebih total dibandingkan dengan bermain di film televisi (FTV).
Sementara itu Vicky Monica yang tidak terlalu memiliki sisi humor tinggi mengaku sangat terbantu dengan aktor-aktor lain yang bermain dalam film itu.
“Memunculkan sisi komedi dari dalam diri, banyak sekali bantuan dari aktor senior seperti Tora Sudiro dan Aming. Mereka sangat membantu. Mereka adalah komedian favorit saya,” ujarnya.
Sinopsis Film
Dunia persilatan dihebohkan dengan hilangnya sebuah Pedang Pusaka Dewa yang selama ini tersimpan aman di Perguruan Silat Kera Mas. Pedang Pusaka Dewa adalah lambang kedamaian dunia persilatan, bila jatuh ke tangan yang tak bertanggung jawab, dunia persilatan akan menjadi kacau. Maha Guru perguruan tersebut, Beruk Sepuh memerintahkan murid-muridnya mencari tongkat hilang itu.
Beruk Sepuh meminta bantuan Pendekar Golongan Putih, menyelidiki hilangnya pusaka dengan metoda CSI (Crime Scene Investigation). Lewat hasil investigasi, olah TKP, kronologi, dan "statusisasi", Golongan Putih akhirnya mencurigai, Golongan Hitam mencuri pusaka ini.
Masing-masing Pendekar berbeda Golongan itu kemudian saling adu kekuatan. Pertarungan antara Para Pendekar pun tak terelakkan. Pertarungan silih berganti. Pertarungan antara Golongan Putih melawan Golongan Hitam dimenangkan oleh Golongan Putih, namun Pedang Pusaka Dewa tetap tidak ditemukan.
Editor : Sotyati
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...