Trump: AS Harus Cerdas Pascaserangan di Paris
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Presiden AS, Donald Trump, hari Jumat (3/2), mengatakan bahwa Amerika Serikat harus “cerdas” setelah seorang pria bersenjata parang menyerang pasukan keamanan di museum Louvre Paris sambil berteriak “Allahu akbar.”
Trump mengatakan, pelaku penyerangan adalah “teroris Islam radikal,” menggunakan istilah yang dia digunakan sebelumnya untuk menggambarkan penyerang semacam itu.
“Seorang teroris Islam radikal baru saja menyerang Museum Louvre di Paris. Turis dilarang keluar. Prancis kembali berada di ujung tanduk. AS harus cerdas,” cuit Trump di Twitter.
Dalam pengarahan pada awal pekan ini, seorang pejabat senior pemerintah AS membela larangan perjalanan sementara AS terhadap para pengungsi dan wisatawan dari tujuh negara mayoritas muslim, dengan mengatakan Amerika berusaha menghindari situasi keamanan seperti di Prancis dan negara-negara Eropa lainnya.
“Namun, kenyataannya adalah bahwa situasi yang terjadi saat ini di sejumlah bagian Perancis, di sejumlah bagian Jerman, di Belgia, dan sebagainya, bukan situasi yang ingin kami ulang kembali di Amerika Serikat,” kata pejabat itu, memperingatkan “ancaman teror domestik yang besar dan permanen.”
Polisi mengevakuasi ratusan wisatawan di daerah aman di museum terkenal di pusat kota Paris itu setelah penyerang ditembak lima kali sekitar pukul 10.00 (0900 GMT) di kawasan publik kompleks Louvre.
Penyerang dalam kondisi kritis, sementara seorang tentara mengalami luka “ringan” di bagian kepala dan telah dibawa ke rumah sakit, kata pasukan keamanan.
Dua ransel yang dibawa si penyerang diperiksa oleh pakar penjinak bom di lokasi kejadian dan ditemukan tidak berisikan bahan peledak.(AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...