Trump Berencana Tarik Penuh Pasukan AS dari Afghanistan
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (26/5) mengusulkan penarikan penuh pasukan AS dari Afghanistan tetapi tidak menetapkan tanggal target.
"Kami berada di sana selama 19 tahun dan saya kira itu cukup ... kami ingin memulangkan tentara kami, kami bisa kembali ke sana kapan saja jika situasi mengharuskan," tutur Trump kepada para wartawan pada sebuah konferensi pers di Gedung Putih, seraya menekankan bahwa militer AS tidak ditujukan untuk menjadi pasukan polisi.
Trump menyangkal Hari Thanksgiving sebagai tanggal yang ditetapkan untuk penarikan tersebut, dengan mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki tanggal target. "Selama jangka waktu tertentu, namun secepat dan semasuk akal mungkin," imbuhnya.
Tanggapan Trump tersebut muncul setelah sejumlah laporan media menyebutkan Pentagon sedang menyusun rencana untuk memulangkan pasukan AS sebelum pemilihan presiden (pilpres).
Mengutip pernyataan dari sejumlah pejabat, The New York Times menulis dalam salah satu artikelnya pada Selasa bahwa sejumlah pejabat militer senior dijadwalkan melapor kepada Trump dalam beberapa hari ke depan untuk membahas berbagai opsi penarikan pasukan dari negara di kawasan Asia Tengah tersebut, dengan salah satu opsi yang memungkinkan melakukan penarikan sebelum pilpres.
Artikel tersebut mengatakan bahwa para pejabat militer senior yakin penarikan cepat dari Afghanistan akan menghancurkan perjanjian perdamaian yang dicapai pada akhir Februari lalu dengan kelompok Taliban.
Sebelumnya pada bulan ini Pentagon mengatakan bahwa AS berkomitmen pada rencana penarikan pasukan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut, walaupun kekerasan masih terus terjadi di negara yang dilanda perang itu.
Berdasarkan perjanjian tersebut, AS akan mengurangi pasukannya di Afghanistan menjadi 8.600 personel dalam 135 hari, dan semua pasukan koalisi pimpinan AS akan dipulangkan dari Afghanistan dalam 14 bulan jika kelompok Taliban menaati persyaratan dalam perjanjian tersebut, termasuk memutuskan hubungan dengan kelompok-kelompok teroris. (Xinhua)
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...