Trump Bertemu Obama, juga Undang PM Inggris
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump mengundang Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk mengunjunginya "sesegera mungkin" untukmengadakan pembicaraan pertama mereka sejak pemilihannya, menurut laporan Downing Street.
Sementara itu, hari Kamis (10/11) Presiden Barack Obama bertemu Donald Trump di Gedung Putih untuk membahas masalah transisi. Obama menyebut pertemuan 90 menit itu"sangat baik," dan penggantinya memandang ke depan untuk menerima nasihat dari presiden yang digantikannya.
Obama, seperti dilaporkan AP, mengatakan kepada Trump, "Kita sekarang akan ingin melakukan segala yang kami bisa untuk membantu Anda mencapai sukses, karena jika Anda berhasil negeri berhasil."
Terkait dengan undangan kepada PM Inggris, keduanya menegaskan kembali hubungan "yang sangat khusus" antara kedua negara. May menekankan tentang "sejarah panjang nilai-nilai bersama" kedua negara.
Sementara itu, Trump, yang ibunya dari Skotlandia dan dia memiliki dua lapangan golf di sana, menekankan hubungan pribadi dan "kehangatan" dengan Inggris. Dia mengatakan itu adalah "tempat yang sangat, sangat istimewa bagi saya dan untuk negara kita".
Yang disebut "hubungan khusus" berarti London sangat penting, terutama yang sekarang sedang mempersiapkan diri untuk memutus hubungan dengan Uni Eropa, seperti dilaporkan AFP.
Dua Pria Berseberangan
Selama kampanye, Obama dan Trump saling berseberangan, bahkan pertemuan itu adalah pertemuan pertama keduanya. Trump sendiri akan menjadi presiden AS pertama yang tidak memiliki latar belakang militer, dan pengalaman menjabat dalam pemerintahan.
Obama mengecam seluruh kampanye Trump dan menyebutnya sebagai tidak layak untuk melayani sebagai panglima tertinggi. Di sisi lain, Trump menghabiskan bertahun-tahun untuk menantang legitimasi kepresidenan Obama. Dia menyebut kewarganegaraannya palsu yang menunjuk pada Obama mungkin lahir di luar AS.
Namun kedua pria yang saling menyerang dengan kata-kata yang keras, keduanya muncul bersama untuk mengesampingkan perbedaan pendapat dan permusuhan di antara mereka. Seusai pertemuan, media melaporkan bahwa Obama tersenyum pada penggantinya dan menjelaskan pertemuan keduanya.
Sementara Trump mengatakan akan mengoreksi janji-janji kampanyenya, dia akan menghapus banyak hal yang telah dilakukan Obama selama delapan tahun di kantor. Trump, presiden dari Partai Republik yang akan memerintah di mana Kongres sepenuhnya di bawah kendali Partai Republik. Dia berjanji masalah undang-undang kesehatan yang ditandatangani Obama dan membongkar kesepakatan nuklir dengan Iran.
Selain pertemuan keduanya, Michelle Obama juga bertemu secara pribadi di kediaman di Gedung Putih dengan istri Trump, Melania, dan Wakil Presiden, Joe Biden, bertemu Wakil Presiden terpilih, Mike Pence.
Trump terbang ke Washington dari New York dengan pesawat jet pribadinya. Ini sebenarnya melanggar ketentuan protokol, dan dengan tidak membawa wartawan pada iring-iringan mobilnya atau di pesawat untuk mendokumentasikan kunjungan bersejarah ke Gedung Putih. Trump selama ini dikenal kasar dan kritis terhadap media selama kampanye pemilihan presiden.
Editor : Sabar Subekti
Banjarmasin Gelar Festival Budaya Minangkabau
BANJARMASIN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memberikan dukungan p...