Skotlandia Minta Trump Tinggalkan Retorika Menjijikkan
SKOTLANDIA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon, hari Kamis (10/11) mendesak presiden AS terpilih, Donald Trump, untuk meninggalkan retorika kampanyenya yang dinilai "sangat menjijikkan," terkait upaya untuk memperkuat hubungan dengan tanah kelahiran ibunya, Skotlandia.
Sturgeon mengatakan parlemen regional Skotlandia pada hari Kamis menyatakan mereka tidak bisa tinggal diam menghadapi "sikap rasisme, seksisme, kebencian terhadap perempuan atau intoleransi".
Trump pernah menjadi duta bisnis untuk Skotlandia. Ibunya lahir di barat laut Isle di luar Lewis, dan dia memiliki lapangan golf di kedua ujung negeri itu.
Dia disambut oleh pendahulu Sturgeon, Alex Salmond, tetapi kemudian jatuh ketika Trump berusaha untuk memblokir pengembangan peternakan di dekat lapangan golfnya di Aberdeenshire.
Perseteruan sayap kiri Skotlandia, Partai Nasional dan Partai Republik, di bawah Sturgeon, yang mencabut status "Global Scot" Trump setelah dia berjanji untuk menghentikan imigrasi Muslim ke Amerika Serikat.
Salah satu anggota parlemen Skotlandia mempertanyakan hubungan bisnis Skotlandia dengan Amerika Serikat saat ini di bawah ancaman, menyusul serangan vokal oleh Sturgeon terhadap presiden AS terpilih.
Sturgeon, seperti dilaporkan AFP, mengatakan hal yang ironis bahwa Trump - yang telah mengancam untuk membangun dinding di perbatasan Meksiko - terpilih pada hari peringatan jatuhnya Tembok Berlin pada 27 tahun lalu.
Dia memuji pendekatan Kanselir Jerman, Angela Merkel, terhadap pemerintah AS. Sturgeon mengatakan, "Angela Merkel mengatakan bahwa dia ingin memiliki keterlibatan yang konstruktif dengan presiden baru, tapi yang didasarkan pada nilai-nilai penghormatan pada semua, toleransi dan keragaman. Saya menggemakan hal ini. Saya sangat berharap bahwa kita melihat seorang presiden Trump yang sangat berbeda dari kandidat Trump."
Dia menambahkan, "Hubungan antara Amerika Serikat dan Skotlandia adalah salah satu yang lama dan didasarkan pada ikatan keluarga, budaya dan bisnis. Saya ingin hubungan ini bukan hanya untuk dilanjutkan, tetapi ditingkatkan dan menjadi lebih kuat."
Sturgeon mengatakan kekalahan kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton, adalah kemunduran bagi kesetaraan jender.
Editor : Sabar Subekti
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...