Trump: Larangan Muslim Masuk AS Tak Berlaku bagi Sadiq Khan
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Kandidat kuat calon presiden AS dari Partai Republik, Donald J. Trump, sempat memicu kontroversi dunia ketika ia mengatakan akan melarang umat Islam memasuki Amerika Serikat. Tetapi ia tampak melunak ketika pada hari Senin (9/5) ia mengatakan senang dengan terpilihnya Sadiq Khan sebagai wali kota London. Ia juga mengatakan bila dirinya jadi presiden, Sadiq Khan diperbolehkan masuk AS, walaupun ia Muslim.
"Akan selalu ada pengecualian," kata Trump ketika ditanya dalam sebuah wawancara tentang larangan yang diusulkannya itu bila diterapkan terhadap Sadiq Khan.
"Saya senang melihat itu," kata Trump tentang terpilihnya Khan, sebagaimana ditulis oleh The New York Times.
"Saya pikir itu hal yang sangat baik, dan saya berharap dia melakukan pekerjaan yang sangat baik karena terus terang itu akan sangat, sangat baik."
Ketika ditanya kenapa Sadiq Khan dianggapnya baik, Trump menjawab, "Karena saya pikir jika ia melakukan pekerjaan yang besar, itu akan benar-benar - memimpin dengan contoh, selalu memimpin dengan contoh. Jika dia melakukan pekerjaan yang baik dan terus terang jika ia melakukan pekerjaan yang besar, itu akan menjadi hal yang hebat."
Trump sebelum ini telah dikritik karena larangan terhadap Muslim masuk AS yang ia usulkan. Iz mengumumkan hal itu segera setelah terjadinya serangan teroris di Paris pada bulan November yang menewaskan 130 orang.
Khan dalam sebuah wawancara dengan majalah Time setelah terpilih, mengeritik pendekatan Trump terhadap Muslim dan mengatakan ia berencana untuk mengunjungi Amerika Serikat sebelum pelantikan.
"Jika Donald Trump menjadi presiden, saya tak dapat pergi ke sana karena iman saya, yang berarti saya tidak bisa bertemu dengan wali kota-wali kota di AS untuk bertukar pikiran," kata Khan.
Editor : Eben E. Siadari
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...