Presiden Ucapkan Duka Cita kepada Korban Longsor Rwanda
KIGALI, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri (PM) Rwanda Anastase Murekezi menyampaikan ungkapan duka cita Presiden Rwanda, Paul Kagame kepada warga yang tertimpa musibah tanah longsor.
"Pemerintah melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk membantu mereka yang terkena dampak dengan menyediakan tempat penampungan sementara sampai solusi permanen ditemukan,” kata Murekezi saat acara pemakaman korban longsor seperti diberitakan New Times Rwanda, hari Senin (9/5).
Murekezi menjelaskan pemerintah mengupayakan perawatan medis bagi korban jiwa yang terluka. “Pemerintah akan melakukan renovasi dan membangun infrastruktur baru. Kami juga berusaha untuk menempatkan langkah-langkah untuk memerangi bencana di masa depan,” kata Murekezi.
Murekezi mengemukakan pemerintah berusaha menyediakan penampungan sementara sampai solusi permanen ditemukan. Beberapa pejabat pemerintah yang bergabung dalam upacara pemakaman di Distrik Gakenke yang terletak di wilayah utara Rwanda antara lain Perdana Menteri Rwanda, Anastase Murekezi, Menteri Otonomi Lokal Rwanda, Francis Kaboneka, Menteri Urusan Pengungsi dan Bencana Rwanda, Seraphine Mukantabana, dan Inspektur Jenderal Polisi, Emmanuel Gasana.
Sedikitnya 49 orang tewas selama akhir pekan ini dalam bencana longsor akibat hujan deras di wilayah pedesaan Rwanda, ujar pemerintah pada Senin (9/5).
Pihak berwenang sebelumnya memberikan jumlah korban tewas 20 orang, mayoritas merupakan anak-anak, saat hujan deras mengguyur bukit terjal dan lembah curam di negara berpenduduk padat tersebut.
“Sepanjang malam 7-8 Mei 2016, hujan deras menyebabkan longsor di sejumlah wilayah Rwanda, menimbulkan korban tewas, dan menghancurkan rumah, sarana infrastruktur serta properti lainnya,” menurut sebuah pernyataan seperti dikutip New Times Rwanda, hari Senin (9/5).
Menurut AFP, distrik yang terdampak parah merupakan Gakenke di wilayah utara, tempat 34 orang tewas, dengan 15 korban tewas lainnya dan 26 korban luka-luka di wilayah barat negara tersebut.
“Lebih dari 500 rumah hancur total dan sejumlah ruas jalan tidak bisa digunakan,” menurut pernyataan pemerintah. (newtimes.co.rw/AFP).
Editor : Eben E. Siadari
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...