Trump Sebut Putin Lebih Baik dari Obama
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Kebanyakan orang Amerika Serikat tidak setuju dengan pernyataan Donald Trump yang menyebut sosok Presiden Rusia Vladimir Putin pemimpin yang lebih baik dari Presiden Amerika Serikat saat ini, Barack Obama.
Menurut survei dari Associated Press-GfK, pada hari Selasa (27/8) hanya 24 persen pemilih yang mengatakan Putin memiliki kualitas kepemimpinan yang baik untuk seorang presiden Amerika sedangkan 71 persen mengatakan tidak. Bahkan, mayoritas, 56 persen, mengatakan mereka memiliki pandangan yang negatif tentang Putin, sementara hanya 10 persen lainnya melihat sisi positif dari Putin.
Kemudian, pertanyaan yang lain adalah apakah Trump akan terlalu dekat dengan Putin, sebanyak 42 persen pemilih berpikir Trump akan terlalu dekat dan 41 persen pemilih mengatakan itu mungkin saja terjadi. Sementara itu 14 persen berpikir dia tidak akan cukup dekat.
Sebagai perbandingan, survei tersebut menyatakan 53 persen berpendapat hubungan calon Presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat Hillary Clinton mungkin akan dekat dengan Putin, sementara 11 persen berpikir dia akan terlalu dekat dan 32 persen berpikir dia tidak akan cukup dekat.
Hubungan antara calon Partai Republik dan orang berkuasa di Rusia ini mulai babak baru ketika Putin memuji Trump pada Desember lalu sebagai orang yang cerdas dan berbakat dan Trump akan memenangkan pemilihan Presiden AS.
Pengusaha miliarder menyambut pujian Putin sebagai kehormatan dan menyangkal tuduhan bahwa presiden Rusia telah melakukan pembunuhan kepada pembangkang politik dan wartawan.
Empat dari 10 pendukung Trump dan hanya satu dari 10 pendukung Hillary Clinton mengatakan Putin memiliki kualitas kepemimpinan yang baik untuk seorang presiden Amerika. Namun, di antara pendukung Trump, hanya 16 persen memiliki opini positif tentang Putin dan hanya 5 persen dari pendukung Clinton yang memiliki pandangan positif tentang Putin.
Salah satu pendukung Trump, Marissa Grath (28 tahun), seorang ibu rumah tangga dari Smithfield, Utah mengatakan dia berencana memilih Trump pada bulan November karena Trump menunjukkan kualitas seorang pemimpin yang kuat bila dibandingkan dengan Putin.
"Saya pikir Putin adalah pemimpin yang kuat untuk negaranya tetapi pada saat yang sama saya tidak sependapat dia memiliki kualitas kepemimpinan yang tepat sebagai presiden Amerika Serikat." kata dia.
Sementara itu, jajak pendapat menyatakan 28 persen laki-laki dan 19 persen perempuan berpendapat Putin memiliki kualitas kepemimpinan yang baik sebagai presiden Amerika.
Di antara pendukung Clinton, 69 persen mengatakan Trump akan terlalu dekat dengan Putin. 49 persen dari mereka mendukung kandidat lain, tetapi hanya 8 persen dari pendukung Trump mengatakan kandidat mereka akan terlalu dekat dengan Putin. 80 persen dari pendukung Trump mengatakan kedekatan Trump dan Putin mungkin saja terjadi. Kalangan konservatif, 20 persen mengatakan Trump akan terlalu dekat dengan Putin. (businessinsider.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...