Trump: Serangan Paris Akan Pengaruhi Pemilu Presiden
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, hari Jumat (21/4), mengatakan serangan mematikan di Paris yang diklaim ISIS “akan memberikan dampak besar ” terhadap pemilu presiden Prancis.
“Serangan baru teroris di Paris. Rakyat Prancis tidak bisa lagi menerimanya. Akan sangat berpengaruh terhadap pemilu presiden!”
Trump mengunggah cuitan tersebut beberapa jam setelah seorang pria bersenjata menembak mati seorang polisi dan melukai dua lainnya di jalan Champs Elysees.
Serangan tersebut mengguncang kampanye pemilu presiden (Prancis, pada hari Jumat, dengan sisa waktu tinggal beberapa hari menuju pemilu paling ketat dalam sejarah baru-baru ini.
Pertumpahan darah sudah lama dikhawatirkan akan terjadi menjelang pemilu putaran pertama pada Minggu setelah serangkaian kekejaman ekstremis sejak 2015, dan penembakan di jalan yang mengguncang dunia itu membuat keamanan menjadi agenda utama dalam kampanye.
Sementara itu, sebuah catatan tulisan tangan yang isinya memuji ISIS ditemukan di dekat lokasi penembakan yang menewaskan seorang petugas polisi dan melukai dua lainnya di Champs Elysees Paris, kata seorang sumber yang mengetahui pemeriksaan tersebut pada hari Jumat (21/4).
Selain catatan di dekat jasad Karim Cheurfi (39) itu, otoritas menemukan sebuah Al Quran di dalam kendaraannya di lokasi serangan pada Kamis tersebut, kata sang sumber kepada AFP.
Setelah membunuh petugas dan melukai dua rekannya tepat beberapa ratus meter dari Arc de Triomphe, pelaku ditembak mati saat mencoba kabur dengan berjalan kaki.
Sebuah pernyataan dari kantor berita propaganda ISIS, Amaq, menyebutkan bahwa pelaku adalah salah satu “pejuang” mereka, menyatakan bahwa dia adalah “Abu Yussef asal Belgia.”
Pelaku yang diidentifikasi oleh otoritas Prancis tersebut dalam sebelumnya berada dalam pengawasan polisi antiteror, kata sejumlah sumber kepada AFP. Dia ditangkap pada Februari atas dugaan berencana membunuh petugas polisi, namun dibebaskan karena kurangnya bukti.
Pada 2005, dia juga terbukti bersalah melakukan tiga dakwaan percobaan pembunuhan, termasuk dua di antaranya yang menargetkan petugas polisi, menurut sumber.
Polisi kini memeriksa tiga orang dari rombongannya.
Editor : Melki Pangaribuan
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...