Warga Tunisia Demo Kecam Pengangguran dan Kemiskinan
EL KEF, SATUHARAPAN.COM – Ribuan warga Tunisia, hari Kamis (20/4) berunjuk rasa di wilayah timur laut negara itu sebagai bagian dari aksi mogok kerja untuk memprotes pengangguran dan kemiskinan, enam tahun pascarevolusi yang dipicu masalah tersebut.
Para demonstran berkumpul di kantor cabang serikat dagang UGTT di Kef, 180 kilometer di barat ibu kota Tunis, sebelum bergerak menuju jalan utama.
Mereka mengecam janji-janji yang tidak kunjung ditepati untuk mengembangkan wilayah tersebut.
“Unjuk rasa dan aksi mogok kerja ini penting untuk meluapkan kemarahan kami di tengah situasi yang tidak boleh terus dibiarkan,” ujar Rached Salhi, seorang guru.
Berbagai kantor pemerintahan, perusahaan swasta, pertokoan dan kafe diliburkan dan ditutup. Hanya rumah sakit, apotek dan toko roti tetap buka.
Kamel Saihi, wakil ketua UGTT di daerah, mengatakan pemerintah menganaktirikan wilayah timur laut Tunisia.
“Daerah kami terus diabaikan oleh pemerintah sejak revolusi dan (Perdana Menteri) Youssef Chahed melakukan hal yang sama,” ujarnya.
Unjuk rasa serupa juga digelar di berbagai daerah lain di Tunisia dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Provinsi Tataouine di wilayah selatan dan Kairouan di wilayah tengah negara tersebut.
Unjuk rasa di Kef dipicu oleh rumor pabrik besar di daerah itu akan dipindahkan ke Hammamet, wilayah pesisir yang lebih maju.
Enam tahun sejak revolusi yang berujung dengan penggulingan presiden Zine El Abidine Ben Ali, Tunisia belum mampu menyelesaikan berbagai masalah pemicu revolusi termasuk kemiskinan, pengangguran dan korupsi. (AFP)
Editor : Melki Pangaribuan
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...