Trump Undang PM Irak dan Presiden Mesir
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Irak, Haider Al-Abadi, hari Senin (20/3) ini berada di Washington, Amerika Serikat dalam kunjungan atas undangan resmi Presiden AS, Donald Trump.
Sementara itu, Presiden Mesir, Abdel-Fattah El-Sisi, disebutkan akan bertemu Trump di Washington pada pekan awal bulan April.
Pemerintah Irak, seperi dilaporkan Iraqi News, mengatakan bahwa perdana menteri terbang pada hari Minggu malam dan tiba hari Senin di AS. Selain dengan Trump, dia akan bertemu juga dengan beberapa pejabat AS dan anggota Kongres.
Pertemuan disebutkan akan fokus pada kerja sama keamanan, militer, dan ekonomi. Dan Al-Abadi juga dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan koalisi internasional anti ISIS (negara Islam Irak dan Suriah) yang dipimpin AS.
Koalisi pimpinan AS itu mendukung Irak dalam serangan selama enam bulan terhadap militan ISIS di Mosul dan provinsi lainnya. Trump yang menjabat sejak Januari menekankan untuk lebih cepat menghabisi ancaman ISIS sebagai prioritas pemerintahannya.
Presiden Mesir
Sementara itu, seperti dilaporkan media Mesir, Al Ahram, El-Sisi dijadwalkan mengunjungi AS atas undangan Trump pada pekan pertama bulan April. Kunjungan tiga hari itu akan membahas kerja sama bilateral serta proses perdamaian Palestina-Israel.
Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengunjungi AS bulan lalu untuk mempersiapkan kunjungan tersebut.
Retorika tentang kedua pihak sejak pemilihan umum presiden di AS akhir tahun lalu adalah perbedaan kedua negara dalam melihat penggulingan Presiden Islamis Mesir, Mohammed Morsi pada Juli 2013. Di Mana pemerintah AWS di bawah Barack Obama mengkritisi Mesir.
Penggulingan Morsi digambarkan pemerintahan Obama sebagai kudeta militer, dan Washington kemudian menahan bantuan militer tahunan sebesar US$ 1,3 miliar untuk ke Mesir. Namun, bantuan itu kembali dicairkan pada tahun 2015.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...