Tsunami Kecil Hantam Jepang, Indonesia Belum
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gelombang tsunami setinggi hingga setengah meter yang diperkirakan menghantam wilayah timur Papua sekitar pukul 05.00 WIB hingga sekarang Kamis (3/4) belum terpantau.
"Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda tsunami kecil. Kami memantau dengan cermat," kata Frangky Ulus dari Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Tsunami Early Warning Center/InaTEWS) di Jayapura, Papua, kepada AFP , Kamis (3/4).
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan beberapa wilayah di Indonesia terutama Papua bisa terkena tsunami kecil akibat gempa di Chili, yang telah menyebabkan sedikitnya enam orang meninggal dan hampir satu juta warga Chili dievakuasi dari tempat tinggal mereka yang berada di sepanjang pantai.
BNPB memperingatkan adanya potensi tsunami di 19 provinsi seperti di Malut, Maluku, Papua Barat, Banten, Jatim, DIY, Jateng, Jabar, Lampung, NTB, NTT, Bali, Sulawesi dan Kaltim.
Waktu kedatangan tsunami pada Kamis (3/4) pukul 05.11 WIB hingga 19.44 WIB. Status peringatan adalah Waspada.
Tsunami di Jepang
Sementara di Jepang dilaporkan terjadi gelombang tsunami kecil yang menghantam wilayah utara Jepang pada Kamis (3/4) pagi WIB akibat gempa 8,2 skala Richter terjadi di Samudera Pasifik wilayah Chili, kata para pejabat.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan gelombang setinggi 20 cm terpantau di Kuji, prefektur Iwate, pada 06:52 atau Kamis 04:52 WIB.
Tsunami kecil juga terlihat di beberapa daerah lain di Jepang utara, kata kantor berita itu, menambahkan bahwa gelombang yang lebih tinggi mungkin melanda Jepang nanti.
Sebelumnya pada Rabu, Jepang mengeluarkan peringatan adanya gelombang tsunami hingga satu meter di atas permukaan laut normal akan menghantam wilayah timur daerah pantai Pasifik, tetapi tidak menyebabkan kerusakan.
Badan Meteorologi Jepang memperingatkan warganya supaya meninggalkan pantai tapi menyatakan gelombang tsunami tidak membahayakan.
"Segera pergi dari laut dan menjauhi pantai, tapi gelombang tidak berpotensi merusak,” kata pernyataan tersebut.
Pemerintah setempat mengeluarkan perintah evakuasi pada lebih dari 22.000 orang yang tinggal di dekat pantai di Prefektur Iwate, Jepang utara, kata NHK.
Tayangan televisi menunjukkan penduduk setempat mengungsi ke tempat penampungan terdekat di Kesennuma, prefektur Miyagi, di mana lebih dari 1.000 orang meninggal dalam tsunami 2011.
Pada tahun 1960, gempa 9,5 skala Richter di Chili mengakibatkan tsunami di lautan Pasifik yang membuat lebih dari 140 orang di Jepang meninggal. (AFP/bnpb.go.id)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...