Tuduh Hina Tentara, China Denda Perusahaan Komedi Rp 32 Miliar
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China pada hari Rabu (17/5) menampar salah satu perusahaan komedi paling terkenal di negara itu dengan denda sebesar 14,7 juta yuan (setara Rp 32 miliar), menuduhnya "merugikan masyarakat" setelah lelucon tentang militer yang dibuat oleh salah satu komediannya menuai kritik publik yang keras.
Kementerian Kebudayaan dan Biro Pariwisata China di Beijing mengatakan akan mendenda Shanghai Xiaoguo Culture Media Co 13,35 juta yuan dan menyita 1,35 juta yuan dalam "keuntungan ilegal" dari perusahaan setelah menemukan bahwa pertunjukan baru-baru ini oleh Li Haoshi, yang tampil di bawah nama House, telah melanggar aturan.
Insiden tersebut telah memecah belah publik China atas jenis lelucon apa yang tidak pantas karena pertunjukan seperti komedi stand-up menjadi semakin populer dan juga menyoroti batasan konten yang pantas di China di mana pihak berwenang mengatakan itu harus mempromosikan nilai-nilai inti sosialis.
Li menjadi viral di media sosial China awal pekan ini setelah seorang penonton memposting secara online deskripsi lelucon yang dia buat di acara stand-up langsung di Beijing pada 13 Mei, menggambarkannya sebagai merendahkan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Dalam lelucon itu, Li menceritakan melihat dua anjing liar yang dia adopsi mengejar seekor tupai dan mengatakan itu mengingatkannya pada ungkapan "memiliki gaya kerja yang baik, mampu bertarung dan memenangkan pertempuran," slogan yang digunakan Presiden China, Xi Jinping, pada tahun 2013 untuk memuji etos kerja PLA.
“Kami tidak akan pernah mengizinkan perusahaan atau individu mana pun menggunakan ibu kota China sebagai panggung untuk memfitnah citra mulia PLA,” kata biro kebudayaan, seraya menambahkan bahwa Xiaoguo Culture akan dilarang mengadakan pertunjukan apa pun di masa depan di Beijing.
Menanggapi denda tersebut, Xiaoguo Culture menyalahkan insiden tersebut pada "celah utama dalam manajemen" dan mengatakan telah memutuskan kontrak Li.
Reuters tidak dapat segera menghubungi Li untuk memberikan komentar dan Weibo tampaknya telah melarang dia memposting ke akunnya di sana.
Didirikan di Shanghai pada tahun 2015, popularitas Xiaoguo Culture telah tumbuh selaras dengan perkembangan komedi stand-up China dan dikenal karena meningkatkan profil ratusan komedian lokal.
Perusahaan dan artisnya telah melakukan pelanggaran otoritas sebelumnya. Pada Juli 2021, perusahaan tersebut didenda 200.000 yuan karena menerbitkan iklan yang menampilkan seorang komedian yang mendukung merek pakaian dalam dengan komentar yang dikatakan mengobjektifikasi perempuan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...